Agama dan Keluarga Berperan Penting Mencegah AIDS
Demak – Perkembangan Kasus HIV AIDS di Kabupaten Demak secara kumulatif sejak 2003 sampai Oktober 2021 sebanyak 638 kasus yang meliputi 545 kasus HIV dan 93 kasus AIDS. Dari total kasus tersebut terdiri dari 366 laki-laki dan 272 perempuan. Dimana kasus HIV AIDS rata-rata penderitanya merupakan usia produktif, ibu hamil dan ibu rumah tangga.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Demak Muhammad Muzayyin, Kamis (2/12/21) pada talkshow dalam rangka Hari AIDS di Pendopo Satya Bhakti.
“Yang menjadi permasalahan baru, kemarin teman konselor melakukan visit di 4 perusahaan. Ternyata ada 5 yang aktif. Saya berharap semua elemen melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka mengerti dan tidak bertambah lagi persebaran,”kata Muzayyin.
Selain itu, lanjutnya, melalui sosialisasi masyarakat bisa tentram tidak ditakuti HIV AIDS. “Karena HIV AIDS ini tidak menular seperti Covid-19 misal menular juga lama.”
Hal serupa disampaikan Bupati Demak Eisti’anah, masyarakat pastinya merasa dilema dengan penyakit ini karena takut dikucilkan. Untuk itu semua pihak bisa bersama-sama mencegah penyebaran HIV AIDS.
“Kita titip jenengan, lini garda terdepan untuk merumuskan bersama-sama. Kita koordinasi dan cari cara agar warga bisa sehat. Semoga upaya kita dalam penanggulangan AIDS di Demak dapat berjalan lancar,”kata Eisti dihadapan peseta talkshow dari Ansor, Pemuda Pancasila, Karangtaruna, Konselor, Kelompok Dukungan Sebaya, OPD, dan Pokja.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Eisti’anah selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Demak didampingi Kepala Pelaksanaan Harian Penanggulangan AIDS Singgih Setyono, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Muhammad Muzayyin serta narasumber talkshow dr. Lisa Novi Puspasari secara simbolis memberikan tambahan makanan dan sembako kepada ADHA ( Anak Dengan HIV Aids) dan ODHA (Orang Dengan HIV Aids).
Sementara, Kepala Pelaksanaan Harian Penanggulangan AIDS Singgih Setyono dalam pemaparan materinya menyampaikan, Demak masuk 10 besar di Jawa Tengah terkait AIDS.
Dirinya menyebutkan adapun beberapa permasalahan penyebab terjadinya HIV AIDS diantaranya meliputi gaya hidup bebas, konten porno dalam media, HIV dianggap biasa, peran keluarga, dan pemahaman agama yang kurang.
“Menurut penilitian, perkembangan media saat ini banyak di dapati anak-anak SD mudah mengakses konten porno. Ini salah satu yang juga dapat memicu HIV AIDS, karena mereka ingin tahu akhirnya coba-coba dan berganti pasangan,”ujarnya.
“Peran keluarga, pergaualan bebas dan pemahaman agama juga penting agar tidak terjerumus dan mencegah penularan HIV AIDS,”pungkasnya. (kominfo/ist)