Bantuan Psikologis dan Trauma Healing untuk Korban Banjir Demak
Demak - Pemerintah Kabupaten Demak, melalui Sekretaris Daerah, Akhmad Sugiharto, mengumumkan langkah-langkah penting yang telah diambil untuk memberikan bantuan psikologis dan trauma healing bagi korban banjir, khususnya anak-anak yang mengungsi. Dalam upaya memitigasi dampak psikologis bencana, telah ditunjuk koordinator khusus yang dikomandani oleh Rumah Sakit Sunan Kalijaga Demak.
"Beberapa hari ini, kami telah meluncur ke pos-pos pengungsian untuk mendata dan menghibur anak-anak agar mereka tidak stres. Ini merupakan inisiatif langsung dari Bupati Demak, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak sudah turun ke pengungsian. Kami berusaha agar anak-anak ini tidak terlalu lama terputus dari pendidikan," ungkap Akhmad Sugiharto saat di temui di Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Kabupaten Demak. Kamis, (15/02/2024).
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak akan dukungan mental dan emosional bagi korban bencana, terutama anak-anak yang paling rentan terhadap trauma.
"Program ini dirancang untuk memberikan kegiatan edukatif dan hiburan yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari pengalaman traumatis yang baru saja mereka alami," tambahnya.
Selain itu, terkait dengan pengelolaan limbah di posko pengungsian, Sekda Demak menambahkan bahwa telah ada bidang khusus yang berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup.
"Kami telah menyiapkan sistem pengelolaan sampah yang efektif, dengan tim 'Saber Sampah' yang berkeliling posko. Kami juga telah mendirikan posko terpadu untuk memastikan komunikasi yang lebih baik dan terpusat, sehingga informasi yang dibutuhkan oleh media dan masyarakat dapat disampaikan secara efisien." Jelas Sekda.
Pendirian posko terpadu ini diharapkan dapat mempercepat koordinasi dan distribusi bantuan, termasuk bantuan psikologis, pendidikan darurat, dan kebutuhan logistik lainnya kepada korban banjir.
Pemerintah Kabupaten Demak berkomitmen untuk tidak hanya memulihkan kondisi fisik wilayah yang terdampak, tapi juga memperhatikan kesehatan mental dan pemulihan psikologis bagi para korban, khususnya anak-anak, agar mereka dapat segera kembali ke kehidupan normal. (Kominfo/Apj/Ist).