Demak - Sebanyak 35 orang pengelola perpustakaan sekolah se- Kabupaten Demak mengikuti bimbingan teknis Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Otomasi, bertempat di Aula Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan (Dinperpusar)  Demak. Selasa, (8/8/23). 

Kegiatan yang dibuka Bupati Demak Eisti'anah dihadiri nara sumber dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Diana Nugraheni, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Demak Agung Hidayanto. 

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Demak Agung Hidayanto, menyampaikan adapun maksud dan tujuan dari kegiatan bimtek untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi pengelola perpustakaan sekolah menuju terpenuhinya kriteria pengelola perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan. Kemudian meningkatkan mutu layanan perpustakaan dan mempersiapkan akreditasi perpustakaan sekolah. 

Ditambahkan Agung Hidayanto, sistem otomasi perpustakaan merupakan suatu sistem yang sudah menjadi kebutuhan untuk diterapkan di perpustakaan. 

"Sehingga setiap kegiatan dalam perpustakaan sudah terintegrasi, atau (Integrated Library System). Dengan ter otomatisnya perpustakaan akan memberikan kemudahan dalam pekerjaan pustakawan atau pengelola perpustakaan, karena kecepatan proses pengolahan data akan lebih cepat. Maka perlu diadakan bimtek pengelolaan perpustakaan berbasis otomasi di Kabupaten Demak, " Kata Agung. 

Sementara Bupati Demak Eisti'anah menyampaikan Kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung Demak sebagai Kabupaten Literasi Berbasis Inklusi Sosial. Terlebih kegiatan ini diikuti oleh para pengelola perpustakaan sekolah. Harapannya, setelah pelaksanaan bimtek ini nantinya di setiap perpustakaan sekolah dapat mulai menerapkan otomasi perpustakaan menuju perpustakaan digital. 

"Semoga dengan perpustakaan digital dapat menjadi solusi untuk meningkatkan minat baca para generasi milenial sehingga literasi Kabupaten Demak dapat ditingkatkan," Harap bupati

Melalui perpustakaan digital, Bupati Demak Eisti'anah berkeinginan agar setiap sekolah dapat mengimplementasikan gerakan literasi dengan enam komponen dasar yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial dan literasi kewargaan sebagai promosi sekolah. 

"Kita maksimalkan fungsi perpustakaan tak hanya sebagai sarana pendukung, namun juga sebagai mitra siswa dalam belajar dengan menggunakannya sebagai sumber informasi yang up to date, menyiapkan ruang belajar, diskusi dan penelitian," ungkapnya. 

Dengan adanya otomasi perpustakaan berbasis web menggunakan aplikasi Inslite, Bupati juga berharap pelayanan perpustakaan bisa menjadi lebih cepat dan akurat, terutama dalam melaksanakan kegiatan rutinitas perpustakaan mulai dari pengolahan bahan pustaka, manajemen keanggotaan, sirkulasi, inventaris koleksi, statistik pengunjung dan kegiatan operasional perpustakaan lainnya. (Kominfo/rd-Apj).