Bullying Dapat Picu Anak Konsumsi Rokok, Butuh Penanganan Bersama
![](https://dinkominfo.demakkab.go.id/asset/foto_berita/cd7f9b8f-737a-46c9-a24f-eb96329e0c49_169.jpeg)
DEMAK - RSKW 104.8 FM kembali hadir menyapa pendengar melalui acara Talk Show. Kali ini mendatangkan Jayanto Arus Adi selaku akademisi dan Siti Aisyah Kepala Sekolah SMA 1 Karangtengah Demak berbincang pagi ber tema 'Bahaya Merokok Pada Remaja dan Peredaran Rokok ilegal' dipandu oleh Host Lulu Nagita.
Maraknya peredaran rokok ilegal berdampak pada kalangan remaja. Apalagi rokok yang ditawarkan harganya sangat murah. Sehingga siapapun bisa membeli, dan dikhawatirkan dapat terbeli oleh anak usia remaja atau usia sekolah. Hal ini membuat para orang tua khawatir cemas dan was-was.
Narsum Siti Aisyah menafsirkan bahwasanya anak-anak ini merokok dipicu adanya bullying dari lingkunganya.
"Anak anak merokok setelah di tanya itu bukan karena keinginan sendiri, tetapi karena ajakan bahkan dari bullying teman, misalnya anak baik yang tidak merokok ini bisa di bully dengan teman-teman lain. Dianggap sebagai anak penakut dan lain sebagainya" Terang Siti Aisyah.
"Rokok ini bukan merupakan simbol ketampanan atau simbol keperkasaan kepada anak-anak lelaki, tetapi ini malah bahaya. Jadi jangan sampai salah menafsirkan, jadi tidak merokok bukan berarti tidak laki-laki. Untuk menghindari anak dari tindakan merokok dibutuhkan sinergisitas sekolah, orang tua dan pemerintah untuk mengingatkan anak-anak remaja" Jelasnya.
Sementara Jayanto Arus Adi menyampaikan di Indonesia memasuki peringkat ke tiga dalam peringkat pengguna rokok terbesar. Termasuk didalamnya konsumen usia remaja, untuk itu kita semua harus bergerak untuk bahu-membahu menggerakan campaign ini.
"Ada tiga aspek yang perlu mendapat perhatian, pelajar, tukang rokok, rokok ilegal yang menyangkut krisis jati diri. Tiga kompenen inilah yang masuk untuk dikaji bahwa yang mendorong atau menggiring mereka para remaja mengkonsumsi rokok itu untuk uji coba atau coba-coba" Kata Jayanto.
Kemudian terhadap permasalahan keberadaan rokok ilegal atau rokok itu sendiri penangananya tidak bisa di lakukan satu pihak. Sehingga semua harus bahu membahu untuk campaign ini. Serta perlu dilakukan pendidikan karakter bagi anak dan remaja, tambahnya. (Kominfo/Put).