Bupati Demak Presentasi Evaluasi Smart City Dihadapan Assesor
Demak – Pemerintah Kabupaten Demak sangat berkomitmen dalam mewujudkan kota cerdas Demak Smart City. Dengan bukti pemerintah memberikan pelayanan pada masyarakat secara lebih murah, mudah, cepat dan berkualitas. Sebagaimana pada Evaluasi Smart City Tahun 2022 mendapatkan nilai 3,62 dan meningkat menjadi 3,63 tahun 2023. Nilai tertinggi dicapai pada program kolaborasi sebesar 3,73, sehingga tercatat sebagai yang terbaik dalam Smart City Program Kolaborasi pada Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional Tahun 2023.
Kata Bupati Demak Eisti’anah saat presentasi Evaluasi Tahap I Smart City Tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Kemenkominfo melalui daring dari Gedung Gradhika Bina Praja, Senin (24/06/24).
”Beberapa rekomendasi dari Tim Evaluator tahun 2023 telah kami tindaklanjuti, kami telah melakukan reviu Masterplan Smart City; Menyusun program kolaborasi dengan stakeholder; Optimalisasi TJSLP melalui realisasi energi terbarukan dan Penanaman mangrove; Penguatan Forum Smart City dan Sosialisasi,” kata Eisti.
”Sebagai dasar kebijakan dalam mewujudkan Demak Smart City kami telah mendasarkan pada regulasi di Tingkat Pusat dan menidaklanjutinya di Tingkat Kabupaten,”lanjutnya.
Eisti menyampaikan, dalam penguatan kelembagaan Pemkab Demak selalu melibatkan dan mengaktifkan peran Dewan dan Tim Pelaksanaan Smart City melalui berbagai forum pertemuan, desk implementasi pogram, podcast dan talkshow di Radio.
Atas presentasi yang disampaikan Bupati Demak, para Assesor yang terdiri dari Lolly Amalia Abdullah dari Ikatan Konsultan Teknoligi Informasi, Lukito Edi Nugroho dari UGM, Heri Sutrisno dari Perkumpulan Profesional Teknologi Informasi dan Febrina Theresia dari Kemenkominfo sangat mengapresiasi atas paparan materi yang disampaikan serta capaian prestasi yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Demak.
Dalam kesempatan tersebut Lukito Edi Nugroho menanyakan, terkait isu masterplan smart city yang telah berjalan selama 5 tahun ini. Apa yang belum terselesaikan dan pandangan kedepan untuk menyelesaikan isu tersebut.
Menanggapi pernyataan tersebut Eisti mengatakan, bahwa rob yang masih menjadi kendala dan mengancam masyarakat. Selain itu permasalahan sampah juga menjadi kendala di Kabupaten Demak.
”Dengan adanya kondisi letak geografis di Kabupaten Demak tentunya permasalahan rob yang harus kita carikan solusinya. Inovasi yang kita buat dalam penanganan rob yakni dengan pembuatan rumah apung. Ini tidak hanya jadi tempat tinggal tapi juga wisata, kedepannya jika semua bisa terbangun seperti itu (rumah apung),”jawab Eisti.
Sedangkan untuk permasalahan sampah di Demak, pemkab berusaha menyadarkan masyarakat pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar, salah satunya dengan membuat pelatihan bank sampah. (kominfo/ist-rd)