Demak - Dalam rangka mendukung peningkatan serapan beras nasional, Kodim 0716/Demak menggelar pertemuan dengan 14 Mitra Bulog wilayah Demak, pada rapat koordinasi percepatan penyerapan gabah/beras dalam negeri tahun 2025 di Makodim, Jalan Kyai Singkil No.01 Bintoro Demak, Kamis, (10/04/2025) sore.

Pada kegiatan tersebut turut hadir Kolonel Purn.Leo Handoko, LO Pendamping Percepatan Sergap Swasembada Pangan semarang, Rendy Andriansyah. Pimpinan Cabang Perum Bulog Semarang. Taufik Rifai, Asisten 1 Sekda Kabupaten Demak, Agus Herawan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Demak, AKP Kuseni, Kasat Reskrim Polres Demak, Niam Firdaus. Kasi Intel Kajari Demak, Kapten Inf Irwandi, Pasi Ter Kodim 0716/Demak, para Danramil Jajaran Kodim 0716/Demak, para Babinsa Jajaran Kodim 0716/Demak.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh staf Dinas Pertanian Kabupaten Demak, para Gapoktan, dan mitra Bulog Kabupaten Demak sebagai bagian dari upaya koordinasi mempercepat swasembada pangan di Demak.

Pertemuan ini bertujuan untuk menegaskan kembali komitmen para Mitra Bulog dalam menyumbangkan sekitar 20% dari hasil pengadaan beras mereka kepada Bulog dengan harga Rp12.000 per kilogram. Komitmen tersebut merupakan hasil kesepakatan antara Bulog dan Mitra Bulog yang telah disepakati pada bulan Februari 2025 di Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Komandan Kodim 0716/Demak, Letkol Kav Maryoto, menyampaikan bahwa kontribusi dari Mitra Bulog sangat dibutuhkan untuk meningkatkan capaian serapan beras, terutama di wilayah Demak. Meskipun serapan gabah secara nasional telah melampaui target 100 persen, serapan beras masih menjadi tantangan yang harus segera diatasi.

“Yang perlu kita tingkatkan saat ini adalah serapan beras hingga akhir April 2025. Kodim 0716/Demak siap mendampingi Bulog dalam upaya ini. Kami berharap para mitra dapat memenuhi komitmennya secara ikhlas dan penuh kesadaran, sebagaimana telah disepakati bersama,” kata Letkol Kav Maryoto. Saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp. Jum'at, (11/04/2025).

Pendampingan yang dilakukan oleh Kodim 0716/Demak ini merupakan bentuk sinergi antara TNI, Bulog, dan unsur pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. 

"Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia terkait pentingnya ketersediaan cadangan pangan, baik gabah maupun beras, untuk menjamin stabilitas pasokan nasional," pungkasnya. (Red-kmf/apj).