Dolajet Hadir Di Tengah Masyarakat, Atas Perubahan Kondisi Era Milenial
Demak – Komunitas Dolajet (Dolanan Lali Gadget) lahir atas keprihatinan melihat kondisi perubahan perilaku anak diera milenial. Kekhawatiran dan kegelisahan dirasakan oleh para orang tua terhadap lunturnya budaya maupun permainan tradisional akibat serangan tehnologi yang tidak terbendung. Banyak anak usia sekolah melupakan budaya dan permainan tradisional anak.
Dari alasan tersebut komunitas Dolajet berkeinginan untuk mengupayakan dan mempertahankan permainan tradisional sehingga anak milenial tidak melulu keranjingan bermain gadget atau hal yang bersifat temporary atau candu.
Masnuah, yang merupakan inisiator lahirnya kelompok peduli permainan tradisional ini berkeinginan membebaskan anak dari ketergantungan gadget. Menurutnya permainan tradisional bukan hanya sekedar permainan, namun dalam permainan tersebut ada spiritual, edukasi dan literasi.
“Kita sedang mengupayakan ketidak tergantungan gadget dan mengantungkan diri pada sesuatu yang tradisional, menggerakkan elemen yang ada di tubuh, melakukan kebersamaan. Selain itu tujuan Dolajet yakni untuk healing, baik untuk diri sendiri, komunal, dan siapapun yang membutuhkan healing kita ada disitu,”ujar Masnuah saat dibuhungi tim pemberitaan Kominfo, Kamis (06/01/22).
Komunitas yang lahir pada akhir tahun 2021 ini terinspirasi dari KLG (Kampung Lali Gadget) Sidoarjo Jawa Timur. Saat ini Dolajet memiliki 15 anggota aktif yang berasal dari berbagai profesi seperti, wartawan, penggerak perempuan, selebgram, Tiktokers, PNS, Honorer, Nelayan ,Penari, Pengacara, Usahawan, dan lainnya.
“Jadi siapapun yang mau ikut ayo bermain, mengenyampingkan tujuan finansial, ayo bareng-bareng bersama melakukan gerakan,”katanya.
Ditanya terkait sasaran orientasi Dolajet, Masnuah mengungkapkan, bahwa Doljet menyasar segala lintas gender, usia dan lintas apapun.
“ Ini ada beberapa fokus misalnya untuk healing, seperti yang kita lakukan saat pendampingan vaksinasi di SLB. Kita sama-sama kesana untuk pengalihan pandangan untuk siswa yang akan di vaksin. Kedua outbond lokal, dalam arti instansi apapun yang mau ikut silahkan.”
“Dolajet juga ada gerakan ke plosok. Nanti hari minggu akan ke Timbulsloko. Disana kan banyak sekali permasalahan hidup, kita akan mengisi problema dinamika yang ada disana. Tidak hanya permainan, tapi ada literasi dan juga menghibur,” imbuhnya.
Dolajet berharap kedepanya bisa memiliki kampung laboratorium seperti KLG.
"Kita sedang mencari tempat yang representatif, seperti ada sawah dan hutannya. Nantinya orang Demak maupun luar Demak dapat berwisata disana.”
“Mini planner semua orang yang ada di demak dapat mengenal budaya sendiri, mengenal tradisi daerahnya. Jadi Kita tidak hanya bermain, karena bermain hanya sebagai media saja,”pungkasnya. (kominfo/rd/ist)