Demak - Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), menjadi wadah untuk memperkuat deteksi dini dan cegah dini terhadap potensi kerawanan sosial. Sinergi antara pemerintah, ormas, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas daerah.

Hal tersebut di sampaikan Muslihin, pada acara pertemuan FKDM, Rabu, (12/11/2025). Muslihin menegaskan pentingnya membangun solidaritas dan kewaspadaan bersama dalam menghadapi potensi ancaman dan konflik di masyarakat. 

Muslihin menambahkan bahwa solidaritas masyarakat tidak hanya mempererat hubungan antarindividu, namun juga membangun kekuatan kolektif yang mampu mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di tingkat lokal.

Sementara Ketua FKDM Kabupaten Demak, Hasan Hamid, menjelaskan bahwa FKDM telah berperan aktif selama lebih dari dua dekade sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam mendeteksi dan mencegah potensi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) di wilayah Kabupaten Demak.

Hal ini berlandaskan Permendagri Nomor 46 Tahun 2019 tentang Kewaspadaan Dini di Daerah.

Hasan menekankan bahwa FKDM berfungsi untuk menghimpun, menganalisis, dan menyampaikan informasi lapangan dari berbagai sumber, terutama dari ormas dan tokoh masyarakat. Informasi tersebut kemudian disalurkan kepada pemerintah daerah melalui Kesbangpol untuk ditindaklanjuti secara cepat dan tepat.

"FKDM berkomitmen menjaga Demak agar tetap aman, nyaman, produktif, dan bermartabat. Keamanan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas aparat,” tegas Hasan.

Sedangkan Dhoko Bintoro Adi Saputra, Ketua Tim Kewaspadaan Dini Kesbangpol Demak, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya forum ini. Ia menegaskan bahwa FKDM merupakan mitra strategis pemerintah dalam pelaksanaan sistem kewaspadaan dini di daerah.

"Sinergi antara FKDM, aparat keamanan, dan masyarakat menjadi pondasi penting agar potensi gangguan bisa terdeteksi lebih awal. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan ormas dan masyarakat,” jelas Dhoko. (Red-kmf/ist/apj).