Gamelan Gongso Songo Dijamas, Tradisi Sebelum Di Gunakan
Demak - Penjamasan Gamelan Gongso Songo yang berada di Pendopo Notobratan Kadilangu, merupakan tradisi Penjamasan yang diyakini bisa membawa keberkahan sebelum digunakan dalam suatu acara.
Suronoto Abdi Dalem, Kasmijan mengatakan, penjamasan tersebut dilakukan karena sudah menjadi tradisi saat gamelan akan digunakan dalam suatu acara agar mendapatkan keberkahan, sehingga pelaksanaan acara bisa berjalan dengan lancar.
“Jika tidak dilakukan penjamasan terlebih dahulu di percaya akan mendatangkan hal yang kurang baik,”kata Kasmijan.
Sementara itu, Ahli Waris Sunan Kalijogo R. zulferdi Triharimurti yang mengatakan, keberadaan gamelan Gongsosongo sudah ada sejak tahun 1883.
Pasca Kemerdekaan sekitar tahun 1950 Gamelan Gongsosongo pernah dipinjamkan ke Kabupaten Demak selama beberapa tahun kemudian dikembalikan ke keluarga ahli waris Sunan Kalijogo.
“Sekitar tahun 1950 an pasca kemerdekaan, Gamelan ini pernah dipinjamkan ke Kabupaten, dan kembalikan kesini pada tahun 1991, oleh karena itu Gamelan ini juga disebut dengan Gamelan Kebo Mulih Kandang,” jelasnya.
Catur Sasongko
Gamelan Gongsosongo tersebut rencana akan digunakan untuk mengiringi Tari Tayub dalam acara Catur Sasongko yang akan diselenggarakan pada 26- 27 Agustus 2023.
Adapun agenda dalam kegiatan Catur Sasongko tersebut meliputi Replika Pasar Nusantara Abad Ke 18, Sarasehan Sejarah dan Budaya, City Tour Kabupaten Demak, Wayang Kulit Kontemporer, Musik Akustik, Kirab Tumpeng Pranata Mangsa, Pertunjukan Tari Sanggar Padma Baswara, Pertunjukan Tayub, TCF Kriya Renjana dan Barongan Satrio Mudo Joyo. (kominfo/ist/apj)