Demak - Prosesi Grebeg Besar Tahun 2023 sudah melewati beberapa tahapan seperti acara pisowanan kedua belah pihak baik Pemkab Demak maupun Kasepuhan Kadilangu, kemudian Ziarah makam raja Demak, dan pembukaan grebeg besar secara resmi yang di laksanakan pada Jum'at pekan lalu di Pendopo Satya Bhakti Praja Kabupaten Demak. 

Hal tersebut di ungkapkan oleh Wakil Bupati Demak Ali Makhsun dalam Talkshow bersama RSKW 104.8 FM. Yang bertemakan 'Antara Tradisi, Agama dan Seni', di Studio Radio Suara Kota Wali, Senin, (19/6/23). 

"Prosesi peringatan grebeg besar beberapa sudah kita lakukan dan sudah kita ikuti juga secara bersamaan saat pembukaan grebeg besar di Pendopo, dan selanjutnya insyallah nanti akan di serahkan hewan kurban pada tanggal 28 Juni di Masjid Agung Demak. Dan nanti akan ada iring-iringan tumpeng sembilan di laksanakan Rabu, 28 Juni malam, puncaknya pada Kamis 29 Juni 2023 iring-iringan prajurit patangpuluhan dari pendopo menuju Kadilangu," Jelas Ali. 

Nilai filosofi yang terkandung dalam grebeg besar Wakil Bupati Demak mengungkapkan bahwa jangan sampai meninggalkan sejarah (JASMERAH)

"Sebenarnya seperti ini JASMERAH tanpa tanda spasi, yang berarti jangan sampai meninggalkan sejarah. Yang kita lakukan untuk upacara grebeg besar ini mulai dari hiburan rakyat, pasar rakyat, yang sekaligus juga menjadi ajang promosi, juga untuk menambah penghasilan masyarakat, yang juga nilai-nilai kesejarahan yang pada saat itu dilakukan oleh para pendahulu kita. Sebenarnya itu adalah sarana untuk dakwah waktu saat itu," Kata Ali. 

"Nilai filosofi nya begini, kita itu punya tujuan, supaya ini menjadi dokumen untuk masyarakat kita dari khususnya pemerintahan Kabupaten Demak. Dokumen apa? Dokumen tentang perjalanan anak-anak manusia khususnya di masyarakat Kabupaten Demak," jelas Ali. 

"Dari dokumen atau arsip ini juga akan tergambar bahwa sejak zaman sunan kalijaga ini telah ada manusia di Demak yang notabene mempunyai inovasi, sebuah inovasi dalam rangka untuk mendakwahkan islam pada saat itu dengan cara seperti ini,"

Lanjutnya, "Sehingga generasi penerusnya ini bisa melihat, oh ternyata dulu kecerdasan dari tokoh-tokoh kita yang dahulu dalam rangka untuk membangun masyarakat, terutama melalui agama yang dalam hal ini di kaitkan dengan Dzulhijjah ini sudah sedemikian dahsyatnya. Jadi akan menjadi sebuah dokumen yang amat penting," pungkasnya. (Kominfo/Apj-rd).