Kasus Aids Masih Tinggi, Hindari Terjadinya IMS
Demak- M. Muzayyin Sekretaris KPA (Komisi Penanggulangan Aids) Kabupaten Demak pada saat acara pertemuan kelompok Warga Peduli AIDS (WPA) menyampaikan, jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Demak yang merupakan kasus lama sebanyak 589 pada tahun 2003-2020, dan kasus baru bulan Januari-Agustus 2021 mencapai 38 kasus, Rabu (13/10/21).
Salah satu Narsum M Tamsir memaparkan beberapa hal terkait gejala-gejala umum IMS (Infeksi Menular Seksual).
" Gejala IMS diantaranya yaitu keluar cairan dari vagina, penis atau anus yang berbeda dari biasanya. Rasa nyeri panas pada saat setelah kencing, atau menjadi sering kencing. Ada luka basah terbuka di sekitar kemaluan sekitar mulut. Ada semacam kutil di sekitar kemaluan, bengkak pada lipatan paha, pada pria terdapat bengkak nyeri pada kantung pelir/zakar. Pada wanita sakit perut di bagian bawah yang kambuhan, tetapi tidak berhubungan dengan haid/menstruasi. Keluar darah setelah berhubungan seks, " paparnya.
Lanjutnya, Infeksi Menular Seksual bisa dengan adanya cairan tidak normal (duh tubuh/nanah) yang keluar dari alat kelamin misalnya gonore kencing nanah, dan klamida. IMS dengan adanya luka pada sekitar alat kelamin, misalnya sifilis dan herpes, IMS dengan tumbuhnya kutil pada sekitar alat kelamin misalnya jengger ayam.
"Adapun Jenis-jenis IMS meliputi Go atau kencing nanah, klamida, herpes kelamin, sifilis atau raja singa, jengger ayam, hepatitis , HIV/AIDS, sementara untuk HIV/AIDs dapat menular melalui cairan sperma, cairan vagina, cairan darah, air susu ibu" Jelasnya.
Sementara dalam paparan kedua yang disampaikan oleh Titi Setyowati, menjelaskan terkait Perkembangan HIV/AIDS yang ada di kabupaten demak, khususnya di wilayah Kebonagung, Dempet dan Wonosalam.
“Kecamatan Kebonagung tahun 2003-2021 (januari-agustus) total ada 25 kasus, tertinggi di Desa Kebonagung 12 kasus, untuk Kecamatan Dempet tahun 2003-2021 (januari-agustus) total ada 20 kasus, tertinggi di Desa Dempet dan Harjowinangun 5 kasus, dan untuk Kecamatan Wonosalam 2003-2021 (januari-agustus) total ada 44 kasus, tertinggi di Desa Wonosalam 8 kasus” jelasnya.(Kominfo/Put).