Keistimewaan Kabupaten Demak dari Sudut Pandang Religi dan Budaya
Demak - Wakil Bupati Demak, Ali Makhsun, menyoroti keistimewaan Demak dari sudut pandang religi dan budaya.
"Hasil kebudayaan Kerajaan Demak sangat erat kaitannya dengan Islam, dan Masjid Agung Demak adalah lambang kebesaran Kerajaan Islam Demak. Masjid ini tidak hanya kaya dengan ukir-ukiran bercirikan Islam, tetapi juga memiliki tiang yang dibuat dari kumpulan sisa-sisa kayu pembangunan masjid itu sendiri, yang dikenal dengan tiang tatal," Kata Ali Makhsun saat Talk Show di Radio Suara Kota Wali 104.8 FM dengan tema "Nguri-Uri Budaya Sunan Kalijaga". Senin, (03/06/2024).
Pada kesempatan tersebut Ali juga membahas filosofi Grebeg Besar, sebuah tradisi yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya Idul Adha.
"Tradisi Grebeg Besar tidak hanya sebagai acara keagamaan, tetapi juga sebagai penghormatan kepada Sunan Kalijaga, tokoh berpengaruh di Jawa. Acara ini menyimpan tradisi sakral yang diwariskan dan dilaksanakan setiap tahun oleh Pemerintah Demak," tambah Ali Makhsun.
Sebagai pusat penyebaran Islam pertama di Jawa, Demak memiliki hubungan erat antara tradisi budaya dan penyebaran agama Islam.
"Sebutan Kota Wali untuk Demak berasal dari sejarah para Sunan dan Wali Songo yang berkumpul di sini untuk menyebarkan Islam. Tradisi seperti Grebeg Besar adalah peninggalan Wali Songo dan Kerajaan Islam pertama, yang diwariskan turun temurun oleh masyarakat Demak hingga sekarang," ungkap Wakil Bupati
Ali Makhsun juga menjelaskan makna dari Tradisi Apitan atau Sedekah Bumi, yang sering dilakukan di desa-desa di Demak.
"Tradisi ini merupakan ungkapan syukur warga terhadap nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya diadakan pada bulan Apit dalam kalender Jawa, atau bulan Dzulqo’dah dalam kalender Hijriyah. Filosofinya adalah manusia tercipta dari tanah, hidup di atas bumi, dan kembali ke bumi setelah meninggal," jelasnya (Kominfo/Apj).