Demak – AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu gejala berkurangnya kemampuan pertahanan diri yang disebabkan oleh penurunan kekebalan tubuh disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency virus) yang hidup di semua cairan tubuh tetapi hanya bisa menular melalui cairan tubuh tertentu, yaitu darah, air mani ( cairan, bukan sperma), cairan vagina dan air susu ibu. 

Infeksi HIV tidak segera menghabiskan atau menghancurkan sistem kekebalan tubuh tetapi akan bereplikasi dan menginfeksi. Ini bisa bertahun -tahun lamanya sampai akhirnya sistem kekebalan tubuh hancur dan tubuh tidak dapat melawan infeksi - infeksi lain yang menyerang tubuh. 

Hal tersebut di ungkapkan oleh dr. Dian Widyahandayani dari puskesmas Kebonagung dalam acara talkshow di RSKW 104.8 FM dengan tema pahami dan kenali HIV. Kamis, (1/9/22).

Dalam kesempatan tersebut dirinya juga menjelaskan terkait perjalanan infeksi HIV.

“Orang yang terinfeksi HIV tetap dapat terlihat sehat tanpa gejala dan tanda untuk jangka waktu cukup panjang bahkan sampai 10 tahun atau lebih. Sesudah suatu jangka waktu, yang bervariasi dari orang perorang virus memperbanyak diri secara cepat dan diikuti dengan perusakan limfosit CD4 dan sel kekebalan lainnya sehingga terjadilah gejala berkurangnya daya kekebalan tubuh.” Jelasnya.

“Dalam hal ini disebut Window period atau masa jendela, yaitu periode antara masuknya HIV hingga terbentuknya antibodi yang dapat di deteksi melalui pemeriksaan laboratorium. Periode ini sekitar 12 minggu. Selama masa jendela meski hasil pemeriksaan laboratoriumnya masih negatif namun pasien tetap sangat infeksius.” Tambahnya.

Adapun cara penularan HIV itu yakni melalui seks bebas, tranfusi darah, penularan dari ibu ke anak atau perinatal, dan menggunakan jarum suntik bergantian. 

Perlu di ketahui ada program dari pemerintah dalam upaya pengendalian HIV yang dikenal dengan 3 zero, zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS dan zero stigma dan diskriminasi (jauhi penyakitnya bukan orangnya). (Kominfo/Apj).