Kenali Skoliosis Hingga Rehabilitasi Medik
Demak- Sebagian orang mungkin masih awam dengan istilah skoliosis. Menurut dokter spesialis Fisik dan Rehabilitasi medik RSUD Sunan Kalijaga Demak, dr Nadia Kurnia, SP.KFR, Skoliosis merupakan sebuah kondisi medis dimana terdapat gangguan pada tulang belakang yang mengalami pergeseran tiga dimensi, sehingga menyebabkan lengkungan pada salah satu sisi atau sisi lainnya.
“ Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan ini, diantaranya gangguang pada otot saraf, faktor genetik, maupun jika seseorang memiliki panjang kaki yang berbeda. Dan prevelensi wanita lebih tinggi atau lebih rentan mengidap skoliosis dibandingkan pria, ” Jelasnya dalam talkshow di RSKW yang dipandu oleh host Rayya Ricky, Rabu 16/10/2024.
Lanjutnya, Skoliosis sendiri ada derajatnya, dari yang ringan sampai yang berat. Hal ini bisa diketahui dari pemeriksaan rongent. Kemudiandari hasil rongent tulang belakang dapat dilihat cobb angle atau pengukuran derajat skoliosis.
“ Dari situ kita bisa mengetahui derajat keparahan skoliosis. Kategori ringan, yaitu kurang dari 20 derajat, sedang itu 20 sampai 40 dan yang berat itu lebih dari 40 derajat,” kata Nadia.
Setelah mengetahui hasil pemeriksaan cobb angle, akan diperlukan rehabilitasi medik. Rehab medik sendiri berguna untuk membantu mengurangi derajat skoliosis dan mencegah sudutnya semakin berat. Dari situ dokter bisa menentukan program terapi medis yang akan berikan.
“ Biasanya jika dibawah 20 derajat, kita akan lakukan terapi exercise atau latihan saja. Jika 20 sampai 40 derajat tidak hanya exercise, kita harus mulai memakai brace atau alat penyangga, lalu jika lebih dari 40 kita menyarankan untuk melakukan operasi,” tutur Nadia.
“ Meskipun skoliosis tidak dapat disembuhkan, dengan Rehab medik diharapkan pasien akan dapat terbebas dari nyeri dan kurva tulang belakang tidak menjadi progresif, sehingga gejala nyeri atau saraf terjepit bahkan sesak nafas tidak terjadi lagi,” imbuh Nadia.
Menurutnya, Sebagai pencegahan skoliosis, dapat dilakukan beberapa latihan, diantarannya dengan berjalan dengan memberikan beban diatas kepala dengan buku dan diusahakan dengan posisi tubuh yang lurus, kemudian latihan dengan menggerakkan tulang panggul kita ke arah belakang, selain itu merangkak juga bisa digunakan sebagai latihan pencegahan.
Nadia juga mengungkapkan, penderita skoliosis masih bisa beraktifitas maupun berolah raga, namun hanya olah raga tertentu saja.
“ Ada olahraga yang harus dihindari oleh pasien skoliosis misalnya memanah dan golf. Dan olah raga yang dianjurkan adalah berenang dengan memakai gaya bebas,” ungkapnya. (Komf/nin)