Demak - Lebaran Idul fitri tidak lepas dengan ikon ketupat, yang merupakan makanan khas di moment kemenangan umat Islam. Ketupat yang terbuat dari janur atau daun kelapa banyak di jual di masyarakat, baik di kampung maupun di pasar tradisional. Harga ketupat kosong pun murah meriah untuk sepuluh bungkus mulai Rp. 10 ribu hingga Rp. 20 ribu rupiah. Untuk yang sudah isi dan matang persepuluh ketupat di harga Rp. 25 ribu hingga Rp. 30 ribu rupiah. 

Menjelang tradisi syawalan banyak pedagang ketupat yang menawarkan dengan beragam harga, tergantung besar kecilnya ketupat. Tidak itu saja mereka juga menawarkan makanan khas lebaran yang disebut dengan lepet, bedanya lepet ini berbentuk bulat memanjang yang berisi bahan dari ketan dan santan. 

Salah satu penjual ketupat Sunarmi (54 th) asal Kadilangu telah lama menjual ketupat setiap moment lebaran. Dirinya bersama rekan lainya memanfaatkan momen idul fitri setiap tahunya. 

"Sudah saya tekuni bertahun-tahun, kira-kira 10 tahun lebih saya jualan janur saat jelang Bodo Kupat, mulai buka hari Rabu ini sampai dengan nanti hari jum’at. Saya buka mulai hari ini dari jam 2 pagi sampai jam 5 di depan Pasar Tradisional Bintoro Demak," kata Sunarmi.

Adapun harganya Rp. 10.000/ 10 janur. Selain menjual janur  juga menjual janur yang sudah jadi yang berbentuk ketupat.

"Saya jual harga Rp. 10.000 itu isinya 10 janur. Kalau yang sudah jadi bentuk ketupat ini kalau yang ukurannya kecil harganya Rp. 10.000 kalau yang besar Rp. 20.000," jelas Sumarni yang keseharianya berjualan Sayur mayur di pasar.

Dari Penjual lainya pun  Sudarsih memberikan harga yang sama, menurutnya harga tersebut sudah pasaran, misal terjadi kenaikan pun tidak banyak, biasanya saat mendekati syawalan. 

Wiwin salah satu pembeli memilih beli ketupat dan lepet yang sudah matang. Sebab tidak merepotkan jika ingin menyantapnya bersama keluarga. 

"Kita beli saja yang matang, atau pesan saja tinggal makan kok, untuk harga mulai Rp. 2.000 hingga Rp. 3.000 per satunya. Tinggal pilih besar kecilnya ukuran kupat maupun lepet, " Ujar Wiwin, Kamis (27/4/23). (Kominfo/Rd-Apj)