DEMAK – Hujan yang mengguyur sepanjang hari di Ungaran Semarang berdampak pada wilayah Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak dengan mengalami banjir pada beberapa desa yang tergenang air hingga 50cm. Salah satu desa yang terdampak adalah Desa Kembangarum, khususnya di RT 01/02 Dukuh Jawong.

Menurut keterangan Babinsa setempat, Serka Mashudi, banjir masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 23.00 WIB semalam, akibat melubernya sungai Jawong, yang tidak dapat menampung air hujan kiriman dari hulu.

“Air mulai masuk ke pemukiman sekitar pukul 23.00 WIB. Ini air kiriman dari hulu, yaitu dari Girikusumo dan wilayah Kabupaten Semarang,” katanya saat mengecek situasi banjir semalam.

Untuk ketinggian banjir, diperkirakan sekitar 50 hingga 60 cm. Sementara untuk korban jiwa tidak ada, dan untuk korban materiil masih menunggu informasi lebih lanjut.
“Ya beberapa tahun terakhir, baru kali ini ada banjir yang masuk ke pemukiman di wilayah Jawong. Dan biasanya banjir tidak berlangsung lama, hanya selintas saja. Kalau air sungai sudah mulai surut, air yang masuk pemukiman juga akan berangsur hilang,” tandasnya.

Selain itu air juga menggenang empat RW di Desa Banyumeneng, yakni RW 02,03,05 dan 06. Banjir di wilayah ini diakibatkan naiknya air sungai Dolog Bendung Barang yang mulai masuk ke pemukiman warga sejak Minggu (17/01) sore kemarin.

Warga setempat Ahmad Syafii mengatakan, Air kiriman dari wilayah Pringapus, Kabupaten Semarang ini meluber dan memasuki kurang lebih 200 rumah warga. Banjir tahunan ini merupakan limpasan dari hulu sungai. Yaitu Desa Mranak, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

“Hulu sungai ini berada di Desa Mranak Pringapus. Sudah dipastikan disana terjadi hujan lebat, sehingga sungai Dolog tak mampu menampung derasnya air, dan akhirnya meluber ke rumah warga hingga ketinggian 30 cm,” ujarnya.

Unsur Forkopimcam yakni Danramil Mranggen Kapten Arm Sukartiyo bersama Kapolsek Mranggen AKP Sigit Hadi melakukan pengecekan lokasi yang terdampak banjir. Menurut Danramil pihak TNI dan Polri serta warga telah bahu membahu membersihkan sampah yang terbawa banjir yang masuk pemukiman.

” Agar aliran cepat lancar dan cepat surut kita singkirkan sampah yang ada, sebab pada tahun-tahun sebelumnya, banjir tersebut tidak akan berlangsung lama, karena wilayah Desa Banyemeneng merupakan salah satu wilayah dataran tinggi. Air yang menggenangi rumah warga dan jalan hanya bersifat selintas dan air sudah cepat surut” Ujar Danramil. ( kominfo/rd)