Mahasiswa KKN UMK Sulap Limbah Minyak Goreng Jadi Lilin Aromaterapi
Demak – Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, memberikan pelatihan pengolahan limbah minyak goreng menjadi lilin aromaterapi. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi limbah, tetapi juga menambah nilai ekonomi bagi warga.
Menurut Dana Mifkhakhun Nur Khasan, anggota KKN Regular Tim 57 UMK, gagasan untuk mengadakan pelatihan, mengingat Desa Pasir merupakan penghasil bawang merah utama. Selain menjual bawang merah segar, para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di desa ini juga memproduksi bawang goreng kemasan, yang menghasilkan banyak limbah minyak goreng atau jelantah.
“Kami melihat banyaknya limbah minyak goreng yang tidak dimanfaatkan dan berpotensi mencemari lingkungan. Dari situ muncul ide untuk melatih warga mengolah limbah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi, yaitu lilin aromaterapi,” ungkap Dana, Minggu (4/9/2024).
Pelatihan ini melibatkan ibu-ibu PKK setempat bersama dengan 11 mahasiswa KKN Tim 57 UMK. Selama pelatihan yang berlangsung sebulan ini, para peserta diajarkan cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, yang berpotensi menjadi produk cenderamata unik dan bernilai jual.
“Prosesnya dimulai dengan penjernihan minyak goreng menggunakan arang kayu. Setelah minyak didiamkan selama 24 jam, minyak jelantah menjadi lebih jernih dan siap diolah,” jelas Dana.
Minyak jernih tersebut kemudian dimasak bersama bahan kimia stearic acid atau palm wax, ditambah pewarna dan aroma seperti vanila. Campuran ini kemudian dituangkan ke dalam cetakan yang telah disiapkan, dan dibiarkan mengeras selama 24 jam.
Pelatihan ini mendapat respon positif dari warga, terutama ibu-ibu PKK yang terlibat langsung dalam proses pelatihan.
Sri dan Ana peserta pelatihan menyampaikan pelatihan ini membawa manfaat dan bisa menambah pemasukan secara ekonomi.
“Pelatihan ini membuka wawasan kami tentang bagaimana limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, bisa diolah menjadi produk bernilai. Lilin aromaterapi ini tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga punya nilai jual,” kata Sri.
“Kami bisa memanfaatkan limbah yang biasanya dibuang untuk sesuatu yang lebih berharga. Ini juga bisa menjadi peluang usaha baru bagi ibu-ibu di sini,” tambah Ana.
(Kominfo/Ry/Apj).