DEMAK - Di Kabupaten Demak sudah ada 73 faskes, fasilitas kesehatan KB (keluarga berencana) yaitu dari fasilitas KB pemerintah dan fasilitas KB swasta. Yang terdiri dari beberapa klinik, puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Demak. Namun untuk yang utama itu adalah puskesmas dan klinik. Kemudian juga termasuk bidan praktek mandiri (BPM). 

Hal tersebut di ungkapkan oleh Sukardjo, Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Dinpermades P2KB. Dalam acara bincang siang Bersama RSKW 104.8 FM. Rabu,(17/11/21). Hadir mendampingi dalam acara tersebut Adi Susanto Kasi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga (Dalduk dan Iga) dan Ahlam Kamal Kasi Advokasi, KIE dan Penggerakan.

Selanjutnya ia menerangkan bahwa tidak hanya faskes saja namun ada jejaring yang termasuk dalam Kerjasama faskes.
“Disamping ada 73 faskes itu, di kabupaten Demak itu ada yang namanya jejaring, jejaring itu dibawahnya faskes tadi, bisa bekerja sama dengan faskes yang kita kenal sebagai klinik keluarga berencana, itu kerja sama dengan jejaring.” Katanya.

“Terserah apa saja metodenya, metodenya mau suntik, kondom, pil, implan, ataupun IUD intrauterine divice (alat kontrasepsi dalam rahim).” Jelasnya.

“Tapi belum bisa melayani kontrasepsi mantap, jadi kontrasepsi mantap ini medis operasi pria atau MOP. Jadi terpaksa kita bekerja sama di luar Kabupaten Demak yaitu di rumah sakit tentara dan klinik PKBE. Mungkin kedepanya akan kita usahakan untuk bisa di Demak sehingga memudahkan masyarakat Demak agar lebih dekat menjalankan operasi“ tuturnya.

Sementara itu dirinya juga menjelaskan bahwa operasi KB untuk pria (suami) ini tidak ada efek samping. 

“Jadi namanya medis operasi pria yang di kenal dengan steril atau MOP, MOP adalah salah satu memotong, atau mengikat saluran vas defferen (merupakan saluran lanjutan epididimis) dimana dari tertis keluar. Jadi ketika dia memotong saja sehingga tetap dapat keluar cairanya. Tapi tidak ada bibitnnya, spermatozoa nya tidak ada. Dan itu dari beberapa testimoni yang sudah melakukan ternyata justru libido (gairah seksual) nya meningkat.” Terang Sukardjo.

“Kemudian saat di tanya (kepada teman-teman yang sudah melakukan MOP) itu tidak ada masalah. Jadi walaupun bekerja berat seperti petani, bahkan tukang, secara medis tidak ada efek samping, secara psikis maupun fisik juga tidak.” Ujarnya.

Ia juga mengatakan dalam operasi kurang lebih hanya 10 menit saja, dan hanya di bius lokal saja . Kemudian yang bersangkutan di berikan uang saku senilai Rp. 750.000 dan  obat, kemudian akan mendapatkan fasilitas kontrol secara gratis. (Kominfo/Put).