Membentuk Anak Usia Dini Secerah Asa
Demak – Pendidikan di awal masa pertumbuhan anak sangatlah penting, terlebih pada usia 0-6 tahun. Pengalaman anak pada tahun-tahun pertama akan menentukan apakah anak mampu menghadapi dengan baik tantangan dalam kehidupannya, sehingga diupayakan pengembangan anak usia dini dengan memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.
Hal tersebut di sampaikan oleh Bupati Demak Eisti’anah dalam sambutan acara Sosialisasi dan Advokasi Kebijakan Pemerintah Daerah Terkait Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUDHI) dan atau Gugus Tugas PAUDHI Tahun 2021, di gedung Grahadika Bina Praja. Kamis (16/12/2021).
Dalam sambutanya Bupati juga menympaikan bahwa untuk menjadikan anak Demak SECERAH ASA yaitu Sehat, Cerdas, Ceria, Berakhlak mulia, dan menjadi Aset Bangsa. Dibutuhkan pengembangan anak usia dini secara menyeluruh.
“Untuk menjadikan anak SECERAH ASA tidak hanya pendidikan saja, namun juga meliputi, pemeriksaan kesehatan, program makan tambahan, koordinasi posyandu, serta deteksi tumbuh kembang anak. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan.” Kata Eisti.
“Untuk itu, saya minta kepada semua pihak agar mendukung Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUDHI) di Kabupaten Demak. dengan menciptakan kegiatan-kegiatan yang nantinya bisa menjadikan anak Demak Secerah Asa.” Tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Hadi Waluyo, dalam laporannya menyampaikan, “Sosialialisasi dan advokasi kebijakan pemerintah daerah untuk penyelenggaran PAUD holistik integrative memiliki kebijakan yang sangat besar karena anak usia 0-9 tahun yang disebut anak usia dini itu membutuhkan perhatian dan kasih sayang, membutuhkan pendidikan yang betul-betul dapat meletakkan dasar dalam pengembangan diri yang bersangkutan sampai dengan nanti dia menjadi tumbuh remaja dewasa dan masa sebagai manusia.” Kata Hadi.
Lebih lanjut Hadi menambahkan, pendidikan anak usia dini tidak bisa lepas dari dinas-dinas terkait.
“Misal Dinas Pendidikan dimana peran tumbuh kesehatan anak tidak dapat terlepas dari Dinas tersebut, kemudian Dinpermades P2KB, bagaimana kita mengatasi anak yang mungkin nanti ada perbaikan gizi, ini tantangan bagi pengambil kebijakan di tingkat desa.” Tuturnya.
Hadir mengikuti kegiatan tersebut Bunda PAUD Kabupaten, Hj. Khdijah Ali Makhsun, Ketua GOPTKI Kabupaten, Hj. Nani Singgih Setyono. Serta para peserta sosialisasi sejumlah 50 orang yang terdiri dari Korwil Dikbud Kecamatan, Gugus Tugas PUDHI, Bunda PAUD Kecamatan, GOPTKI serta Dewan Pendidikan. (Kominfo/Put/Ist).