DEMAK –Kurangya pengetahuan Orang tua yang berlatar belakang pendidikan serta kurangnya kesadaran dalam melakukan home literacy dan tidak memahami dalam strategi pengajaran home literacy, menjadikan anak kurang kemampuan dalam dasar membaca. Sehingga berdampak pada kesiapan anak sekolah pada jenjang pendidikan anak usia dini.

Oleh sebab itu diperlukan orang tua yang bisa di katakan milenial agar lebih beragam dalam memberikan pembelajaran home literacy environment. Menurut Septina Sulistyaningrum dosen bahasa dan Sastra Indonesia darin UNNES sebab peran orang tua sangat penting dalam pembelajaran seperti ini. 

“Lingkungan di rumah sebaiknya dapat di wujudkan sebagai lingkungan belajar, lingkungan belajar yang khususnya terkait dengan literasi kemampuan untuk menyimak, berbicara, membaca, menulis bahkan menghitung sampai mereka bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam dirinya sendiri, untuk menciptakan itu peran orang tua harus ikut, perlu sentuhan orang tua untuk membuat lingkungan literasi dirumah” Ungkap Septina Sulistyaningrum di RSKW 104.8 fm. Minggu,(12/09/21).

“Tidak ada salahnya untuk memunculkan literasi di rumah orang tua memberi contoh membaca buku di rumah, Bisa juga dengan menyiapkan buku-buku di rumah, menyiapkan tempelan-tempelan seperti gambar-gambar di rumah agar  mempermudah anak belajar. Secara tidak langsung, hal itu mengenalkan anak-anak  Sebenarnya menerapkan konsep literasi di rumah itu bukan hal yang sangat sulit” imbuhnya.

“Tidak selalu harus meminta anak untuk membaca buku, namun dengan berbagai macam cara dapat dilakukan untuk melakukan pembelajaran literasi dirumah. Jadi ada aktifitas lain yang bisa untuk mengenalkan anak untuk belajar, tidak hanya membaca, menulis, berbicara tapi dengan menyimak juga bisa menjadi pembelajaran bagi anak” tutupnya. (Kominfo/Put).