Pemkab Demak Salurkan Bantuan Pertanian dan Peternakan untuk Tiga Kecamatan Penghasil Tembakau

Demak - Pemerintah Kabupaten Demak melalui Dinas Pertanian dan Pangan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak. Tahun ini, bantuan senilai hampir Rp. 10 miliar disalurkan kepada kelompok tani dan ternak di tiga kecamatan utama penghasil tembakau, yakni Guntur, Mranggen, dan Karangawen.
Bantuan tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2025. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Agus Herawan, menjelaskan bahwa fokus bantuan diarahkan ke wilayah dengan produktivitas tembakau tertinggi di Kabupaten Demak.
“Bantuan akan diberikan secara bergilir antar kelompok tani. Kami menyasar kebutuhan yang paling mendesak dan strategis untuk mendukung ketahanan pertanian,” ungkap Agus. Saat di konfirmasi, Selasa, (8/7/25).
Adapun jenis bantuan yang diberikan meliputi, Benih tembakau unggulan, Pupuk dan pestisida, Alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti kultivator dan kendaraan roda tiga, Pelatihan budidaya tembakau. Bantuan peternakan berupa sapi betina bunting lengkap dengan kandang dan unit pengolahan pupuk organik
Agus menambahkan, total enam kelompok tani dan ternak telah ditetapkan sebagai penerima bantuan tahun ini. Proses pengadaan saat ini tengah berjalan, dan akan segera direalisasikan setelah tahapan pengadaan barang dan jasa (PBJ) selesai.
Tidak hanya bantuan fisik, Pemkab Demak juga telah memberikan pelatihan teknis kepada para petani. Materi pelatihan mencakup teknik budidaya tembakau, pengendalian hama secara alami dari petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan), serta edukasi cuaca dari BMKG untuk menghadapi tantangan iklim.
“Meski petani tembakau kita sudah berpengalaman, kami tetap sisipkan ilmu baru. Khususnya dalam menghadapi perubahan cuaca yang memengaruhi kualitas daun tembakau,” tambahnya.
Bantuan sapi betina yang diberikan juga dalam kondisi bunting empat bulan. Ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan populasi ternak di Kabupaten Demak, yang selama ini masih tergolong rendah.
Agus optimistis, meski kondisi cuaca belum sepenuhnya mendukung, produktivitas dan harga jual tembakau tahun ini tetap bisa bersaing.
“Harapan kami, dengan kombinasi antara bantuan sarana, prasarana, dan pengetahuan, petani dan peternak di Demak semakin siap menghadapi musim dan mampu meningkatkan hasil panen maupun populasi ternaknya,” tuturnya.
Program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Demak dalam memperkuat sektor pertanian dan peternakan secara sinergis, khususnya di wilayah non-irigasi yang sangat bergantung pada musim hujan. (Red-kmf/apj).