DEMAK – Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Demak melaksanakan acara Koordinasi Sinkronisasi Penyediaan Data dan Informasi Kepramukaan Berbasis Elektronik. Bertempat di Aula Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kab Demak. Senin, (01/11/21).

Acara tersebut dihadiri oleh Plt Kadin Pora Ridhodin, Kabid kepemudaan dan kepramukaan Joko Sari, Kasi Kepramukaan Masyanto. Serta dihadiri oleh 14 kwaran atau kecamatan se-kabupaten demak.

Adapun tujuan acara tersebut yaitu menuju Big Data kepramukaan. Dengan adanya data dari anggota pramuka dengan berbasis elektronik, sehingga nantinya seperti jumlah anggota pramuka, prestasi, apresiasi penghargaan yang diperoleh anggota pramuka di Demak dapat terdata dengan baik. Yang tentunya dapat mengefektifkan kinerja dari pramuka di Kabupaten Demak ini.

“Karena ini berbasis elektronik tentunya ini perlu pembalajaran atau bimbingan teknis, karena untuk masalah data ini sangat penting bagi kita semua dan nanti akan di ampu juga oleh dinkominfo. Hampir semua kegiatan pramuka ini menurut yang saya baca pada tahun 2018 ini di Indonesia sudah mencapai lebih 21 juta anggota pramuka dari penduduk Indonesia yang ada saat ini. Kita terbesar di dunia.”  Kata Ridhodin.

Dirinya mengatakan bahwa kurang adanya data rill yang terdapat dalam Dinpora ini, sehingga susah dalam mencari data-data yan telah masuk.
“Ada permasalahan di dinpora ini memang kurang adanya data rill yang mendukung semua kegiatan-kegiatan. Seperti berapa jumlah pemuda yang berwirausaha, berapa jumlah anggota pramuka yang aktif, berapa organisasi kepemudaan yang aktif dan lain sebagainya ini ternyata menjadi salah satu indikator penilaian informasi evaluasi akhir RPJMD yang biasanya di adakan selama 5 tahun sekali yang kemudian dilaporkan dan di pertanggung jawabkan.” Jelasnya.

Lanjutnya, “Monggo data-data kegiatan seperti ini dipakai oleh kita semua, Ini kan nanti untuk perencanaan konsep membuat program kegiatan dan sebagainya, apalagi berbasis elektronik maka di dalam kegiatan pramuka ini harus punya inovasi, jangan monoton, kegiatannya monoton. Harus bisa menjadi generasi yang unggul di masa depan.” (Kominfo/Put).