Demak – Hio merupakan dupa yang biasa di gunakan oleh masyrakat Tionghoa sebagai alat untuk beribadah merayakan hari kebesaran umatnya, seperti halnya merayakan hari raya Imlek di tahun 2022.

Adapaun pembuatan hio yakni membutuhkan bahan dasar seperti lidi bambu serta adonan dupa yang terbuat dari campuran serbuk kayu jati atau grajen, kalsium dan lem. Di tambahkan dengan serbuk cendana dan gaharu guna untuk memiliki aroma yang harum dan menyengat.

Salah satu pengrajin hongsua atau hio di wilayah Kabupaten Demak tepatnya di desa Waru, Kecamatan Mranggen mengatakan bahwa menjelang perayaan imlek tahun ini permintaan pembeli hio meningkat.

Kundori (40) mengatakan, permintaan hio menjelang imlek ini meningkat sebanyak 300 persen. Dengan meningkatnya permintaan oleh pelanggan maka dirinya membutuhkan bantuan dari pihak keluarganya.

“Perayaan imlek ini permintaan hio meningkat mencapai 300 persen. Yang biasanya memproduksi 5000 hio atau dupa, namun menjelang imlek ini bisa mencapai 15.000 hio atau dupa. Sehingga untuk memenuhi target maka saya bersama anggota keluarga harus bekerja lembur hingga malam hari.” Kata Kundori, Minggu, (30/1/22).

Dulunya ada kurang lebih 10 pengrajin hio atau hongsua didesa ini. Dan sudah dikenal bertahun tahun karena ketersedian bahan baku untuk pembuatan hongsua mudah didapatkan didesa Waru.

Namun karena kalah bersaing dengan produk pabrikan hingga banyak pengrajin yang berhenti. Dan hingga saat ini tinggal satu pengrajin tradisional yakni Kundori dibantu keluarganya. (Kominfo/Put).