Persiapan Inovasi Kunci Pengembangan Pelayanan Publik Tahun 2022
DEMAK - Inovasi pelayanan publik adalah terobosan jenis pelayanan baik yang merupakan gagasan atau ide kreatif orisinal dan atau adaptasi modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Paradigma pelayanan publik mulai dari better ( makin lama makin baik), faster (makin lama makin cepat), newer (makin lama makin di perbarui), cheaper (makin lama makin murah), more simple (makin lama makin sederhana) , dengan hal itu maka harapannya nantinya akan dapat melayani pelanggan dengan ramah tepat dan cepat. Kemudian dapat menempatkan pelanggan sebagai mitra, kemudian juga dapat menjadikan pelayanan optimal menghasilkan keluasan pelanggan maksimal.
Hal tersebut di sampaikan oleh Sekda Demak Singgih Setyono dihadapan seluruh kepala OPD, Senin, ( 9/8/21) pada Rakor persiapan penyelenggaraan Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022 di Ballroom Wakil Bupati.
Dalam paparan tersebut Singgih menjelaskan ada (8) delapan inovasi yang dapat di lakukan di tempat masing-masing. Meliputi Produk, Konsep, Metode, Proses, Hubungan, Teknologi, SDM, dan Struktur Organisasi.
" Anda dapat melakukan beberapa inovasi seperti produk, konsep, metode, proses, hubungan, teknologi, SDM, struktur organisasi. Dalam segi Produk ini merupakan penciptaan atau modifikasi barang atau jasa untuk meningkatkan citra, kualitas dan fungsi. Kemudian untuk konsep itu perubahan cara pandang atau masalah atau midset, untuk metode adalah penerapan atau strategi cara dan teknik baru, untuk proses merupakan kualitas proses kerja agar lebih sederhana dan lebih efisien sesuai dengan SOP, tata laksana, system dan prosedur.” Kata Singgih.
“Selanjutnya untuk inovasi hubungan dapat membuat mekanisme baru untuk berhubungan dengan pihak lain, kemudian dari segi teknologi dapat dikembangkan dengan penciptaan atau penggunaan teknologi baru untuk memevahkan masalah, selanjutnya dari segi sumber daya manusia (SDM) merupakan perubahan kebijakan terkait kualitas tata nilai dan kapasitas SDM, dan untuk struktur organisasi merupakan pengadopsian model organisasi baru atau penyederhanaan birokrasi atau struktur baru”.
“Contohnya dalam bidang teknologi ada yang namanya handphone, handphone jaman sekarang ini semakin berkembang, seperti tahun yang lalu Nokia meraja kelas yang menjadi pusat handphone pada saat itu, tetapi jaman sekarang sudah berinovasi dan sudah ada merk-merk handphone yang lainya. Maka dengan demikian itu berarti perkembangan teknologi semakin naik atau sakin berkembang”. Imbuhnya.
Singgih menambahkan untuk para OPD masing-masing diharapkan membuat inovasi-inovasinya yang ada dan rencana pengembangannya serta kebutuhan untuk mereplikasi inovasi dari tempat lain , dimulai dari kepala dinas, kepala bidang dan pejabat struktural. Kemudian juga sebagai pembentukan jaringan inovasi perangkat daeran, penyusunan regulasi sebagai paying hukum penyelenggaraaninovasi daerah serta rutin mengadakan talkshow FGD, temu bincang agar saling sharing terkait inovasi dan keberlanjutannya. Pungkasnya .
Harapannya inovasi ini dapat menyelesaikan masalah yang muncul. Dengan begitu maka yang mau belajar akan berkembang dan yang tidak mau belajar lama kelamaan akan tenggelam. (Kominfo/Put) .