Demak - Masih banyaknya temuan rokok ilegal atau rokok tanpa cukai di wilayah Kabupaten Demak membuat tim pemberantasan rokok ilegal terus bergerak untuk memberantas dan menekan peredaran rokok tidak resmi atau ilegal tersebut. 

Kegiatan penegakan hukum terus berjalan dengan melaksanakan pengumpulan informasi dari berbagai wilayah di kabupaten Demak, dengan mendatangi di setiap adanya toko kelontong, ruko dan atau menyasar di dalam pasar. 

Seperti halnya yang dilakukan tim Gabungan Polres, Kodim 0716/Demak, Bagian Perekonomian Setda, Satpol PP, Dinkominfo, Bakesbangpol, Bagian Hukum Setda dan Bea Cukai Semarang. Menyasar di delapan (8) desa di dua (2) kecamatan yang meliputi, desa Mlatiharjo, Tambirejo, Medini, Wilalung Kecamatan Gajah dan desa Tlogodowo, Karangrowo, Kerangkulon, Sidomulyo Kecamatan Wonosalam. Rabu (21/6/23) 

Menurut Plt Kasatpol PP Muh Ridhodin melalui kasi Penyelidikan dan Penyidikan Aryo Soebajoe, rokok ilegal di wilayah Kabupaten Demak ini memang benar masih ada peredaran nya. 

"Di Demak ini memang nyata bahwa rokok ilegal itu ada. Seperti operasi yang lalu juga kita mendapatkan rokok ilegal di salah satu toko di desa Mijen," Kata Aryo

"Total sampai hari ini ada sebanyak 21.960 batang yang telah kita temukan, sehingga ini memang harus kita tekan peredarannya atau penggunaanya" Jelas Aryo

Aryo berharap dengan kegiatan operasi seperti ini masyarakat lebih paham dengan ciri-ciri rokok ilegal. 

Sementara salah satu pedagang di desa Wilalung yang telah disambangi, Sugianto (62th) menyampaikan bahwa tidak berani menjual rokok ilegal karena toko berlokasi di pinggir jalan. 

"Wah gak berani mbak saya, tokonya di pinggir jalan gini," Katanya. 

"Ada memang yang menawarkan dari sales begitu tapi saya tetap gak berani, gak mau resiko mb, peminatnya juga sedikit," Tutupnya. (Kominfo/Apj).