Strategi Pencegahan Peningkatan Kasus DBD, di Demak Meningkat
![](https://dinkominfo.demakkab.go.id/asset/foto_berita/bf867601f31a63aa24f2d1d26f6c9c65.jpeg)
Demak - DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Data tahun 2022 menunjukkan bahwa 49,83% penderita DBD berasal dari kelompok usia 0-14 tahun, 39,04% dari usia 15-44 tahun, dan 11,02% dari usia di atas 44 tahun. Tingkat kematian tertinggi (74,48%) terjadi pada anak-anak usia 0-14 tahun. Diperkirakan, 60%-80% kasus DBD bersifat asimtomatik, tetapi tetap berpotensi menularkan virus. Jika 60% kasus tidak bergejala, maka jumlah kasus sebenarnya bisa mencapai 19,5 juta, sedangkan jika 80% tidak bergejala, jumlahnya bisa mencapai 39 juta kasus.
Hal tersebut di sampaikan Heri Purnomo dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah , saat rapat Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD dan Zoonosis di Amantis hotel Demak ,Senin (10/02/2025),
"Untuk mengantisipasi peningkatan kasus dan kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), berbagai pihak mulai dari fasilitas kesehatan, Dinas Kesehatan, masyarakat, hingga mitra lintas sektor memiliki peran penting dalam pencegahan dan penanganan DBD. Fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas diharapkan memastikan kesiapan sarana dan prasarana, melaporkan kasus secara real-time, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait fase kritis DBD," kata Heri.
Di tingkat Dinas Kesehatan, upaya yang dilakukan mencakup koordinasi dengan pemerintah daerah dalam penerbitan Surat Edaran (SE) terkait penanganan DBD, pembentukan Tim Penanggulangan Jentik Berkala (PJB), serta memastikan ketersediaan logistik seperti larvasida, insektisida, dan alat tes cepat (RDT). Selain itu, surveilans aktif dan respon cepat terhadap laporan kasus juga menjadi prioritas utama.
"Masyarakat juga didorong untuk berperan aktif dalam pencegahan dengan mengaktifkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) serta melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara masif, serentak, dan rutin di lingkungan rumah, sekolah, tempat umum, serta perkantoran. Edukasi terkait tanda dan gejala DBD serta pentingnya segera mengakses fasilitas kesehatan juga terus disosialisasikan," terangnya.
Kasus DBD Meningkat
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Demak mengalami peningkatan signifikan di awal tahun 2025. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Demak, jumlah kasus pada Januari telah mencapai 79 kasus, hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Kasus DBD tahun 2024 mengalami lonjakan tertinggi pada Maret (78 kasus) dan Mei (55 kasus), sementara sempat menurun di Juni (13 kasus) sebelum kembali naik menjelang akhir tahun.
Gerakan 1 Rumah 1 Kader Jumantik (G1R1J) juga menjadi salah satu program unggulan yang diterapkan dengan konsep 3x10, yaitu melakukan PSN setiap Minggu pukul 10 pagi, selama 10 menit, dan diulang selama 10 minggu berturut-turut. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan DBD secara berkelanjutan.
(Red-kmf/ry/apj)