Demak – Teatrikal Banjir Karanganyar menjadi penutup pertunjukan yang apik pada Karnaval Kemerdekaan HUT ke-79 RI Tingkat Kabupaten Demak.

Dalam teatrikal tersebut diceritakan warga berbondong-bondong menggotong harta benda untuk menggungsi karena banjir bandang akibat tanggul jebol. Bukan hanya sekali, banjir bandang terjadi 2 kali diawal tahun 2024.

Dalam teatrikal tersebut juga terdengar audio yang mengambarkan suara memerintahkan untuk menyembelih wedus kendit sebagai sedekah bumi. Namun dalam kebingungan warga munculah tokoh ulama yang mengingatkan bahwa penyembelihan sebagai sarana tumbal tersebut tidak dibenarkan oleh agama.

Meskipun 3 menit penampilan kontingen dari Kecamatan Karanganyar ini mampu menyedot perhatian penonton. Selain ceritanya yang penuh misteri didukung kehadiran replika wedus kedit (kambing) di atas mobil bak terbuka semakin menambah daya tarik.

Salah satu penonton Aditya Wahyu mengatakan, tetrikal ini sangat menarik. ”Karena mengambarkan suasana kekacauan di perbatasan Kabupaten Kudus yang mana pada awal tahun 2024 terjadi banjir bandang hingga 2 kali yang sangat menyengsarakan warga disana,”kata Adit, Minggu (18/08/24).

Dari tayanagn teatrikal ini para pemain dan penonton berharap agar bencana malang banjir bandang tidak terjadi lagi khususnya di Kabupaten Demak. (kominfo/ist-rd)