DEMAK – Pembelajaran tatap muka (PTM) di kabupaten demak sudah berjalan sejak kemarin. Namun masih dalam kondisi pandemi maka tidak semua siswa diwajibkan untuk berangkat sekolah untuk PTM.  

Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan dengan ketentuan ketat. Di mana sekolah dan orang tua siswa wajib melakukan protokol kesehatan dari siswa berangkat, di dalam sekolah, hingga pulang ke rumah.
 
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Hadi Waluyo mengatakan, bahwa PTM sudah dilaksanakan dari kemarin. Namun tidak semua menjalankan PTM melainkan juga melalui pembelajaran secara daring maupun home visit. Senin (23/8/21).

“ Menurut SE Bupati demak NO 440.1/ 38 Tahun 2021, maka dapat dilaksanakan uji coba kegiatan PTM, namun tidak semua melakukan pembelajaran PTM, dari pihak sekolah sudah melakukan persiapan, kemudian pembelajaran tatap muka ini sebagai uji coba serta sambil mengevaluasi bagaimana keadaan PTM yang sesungguhnya. Kemudian untuk pembelajaran PTM ini tidak semua sekolah dapat melaksanakannya” Kata Hadi Waluyo saat dihubungi melalui whatsapp.

Sementara itu hadi waluyo juga menyampaikan bahwa pembelajaran tatap muka ini dilakukan dengan izin orang tua, jadi tidak ada paksaan terhadap anak-anak atau siswa-siswi yang sekolah.

“Pihak orang tua benar-benar tidak merasa keberatan, tidak ada paksaan bagi anak untuk melakukan pembelajaran tatap muka, kami juga mempertimbangkan pendapat orang tua masing-masing siswa-siswi, sehingga apabila orang tua tidak mengizinkan anak tersebut dapat melakukan pembelajaran melalui daring atau home visit” Pungkasnya.

Tidak hanya pembelajaran tatap muka saja, karena memang tidak 100% melakukan PTM maka siswa-siswi sebagian melakukan pembelajaran di rumah baik secara daring  maupun home visit. Hal ini sudah berjalan lama pada tingkat PAUD,TK,SD,SMP.

“ Dalam pembelajaran dilakukan 50%-50% dimana setengahnya melakukan tatap muka dan setengahnya via daring atau home visit. Kita menerapkan maximal untuk SD, SMP perkelas  hanya 50% dari jumlah murid atau siswa-siswi disekolah.  Kemudian untuk TK hanya 5 anak saja. Untuk pembelajaran home visit sudah dilakukan oleh siswa-siswi PAUD,SD,SMP” tutupnya. 

Harapanya dalam melakukan uji coba PTM ini bisa dapat terlaksana dengan baik dan tidak adanya kendala, demi mengurangi resiko yang ada maka dari siswa-siswi harus tetap menerapkan prokes agar mencegah penyebaran virus covid-19. Insyaalah dengan melaksanakan prokes dan evaluasi nantinya akan baik-baik saja. (Kominfo/Put).