Vaksinasi Tahap Dua Bagi Pelayan Publik Sebanyak 1.886 , Wajib Patuhi Prokes
Demak – Pelaksanaan Vaksinasi serentak tahap 2 yang dilakukan pada Rabu(24/2/21) telah diterima Sebanyak 1.886 petugas pelayanan publik. Adapun jumlah tersebut terakumulasi dari tiga lokasi pelayanan vaksinasi meliputi Polres 736 orang, RS Sunan Kalijaga 189 orang dan Pendopo Kabupaten Demak 961 orang.
Hal tersebut disampaikan Kadinkes Demak Guvrin Heru Putranto melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Heri Winarno.
“Pada pelaksanaan vaksinasi tahap ke 2 di hari pertama jumlah peserta yang sudah menerima vaksin sebanyak 1.886 orang, yang terbagi pada 3 lokasi yakni Polres, RS Sunan Kalijaga dan Pendopo Kabupaten. Untuk yang mendaftar sebenarnya lebih banyak namun saat dilakukan screening ada beberapa pendaftar yang tidak bisa mengikuti vaksinasi terkait kondisi kesehatan" Ungkap Heri, Rabu (24/2/21).
Ditambahkan Heri, untuk pelaksanaan vaksin di hari kedua pada 25 Februari 2021 ini akan di prioritaskan pada Guru, Anggota DPRP, Atlit Serta Pekerja Sosial, dengan target sasaran sebanyak 2.500 orang.
“Pelaksanaan vaksin hari ke-2 akan dilaksanakan di 2 tempat yaitu Pendopo dan RS Sunan Kalijaga. Nanti lebih diprioritaskan untuk guru, anggota DPRD, atlit dan pekerja sosial. Semoga acaranya bisa berjalan lancar seperti pada pelaksanaan hari pertama”, ujarnya
Sementara, Koordinator lapangan di Pendopo Subandi mengatakan, adapun tahapan sebelum pelaksanaan vaksin peserta atau sasaran diundang oleh Dinkes, kemudian akan mendapatkan kartu kelompok dan Selanjutnya akan melalui proses verifikasi dan screening.
“Setelah tahapan verifikasi dan screening dilakukan, selanjutnya peserta akan menerima vaksin melalui penyuntikan dan menerima kartu vaksinasi”, jelasnya.
Subandi juga mengingatkan meskipun sudah menerima vaksin divaksin bukan berarti kebal tidak mempan apapun, dan jangan sampai mengesampingkan protokol kesehatan. " Jadi kita wajib dan tetap mematuhi protokol kesehatan dan jangan merasa dirinya telah kebal virus" Tegas Subandi. (kominfo/ist/rd)