Demak - Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Getas, Kecamatan Wonosalam, pekan lalu, Bupati Eisti'anah menekankan pentingnya pemberian dua tetes vaksin polio kepada anak-anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari untuk menghindari risiko penyakit polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan seumur hidup hingga kematian.

Menurut Eisti’anah, penyakit polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kelumpuhan permanen, kesulitan bernafas, hingga kematian. Oleh karena itu, ia menargetkan 95% anak di Kabupaten Demak bebas dari polio.

Peran Puskesmas yang sangat membantu tidak hanya dalam pelaksanaan Sub PIN Polio, tetapi juga dalam penanganan stunting atau kurang gizi, di mana Kabupaten Demak berhasil meraih peringkat kedua tingkat Jawa Tengah pada tahun 2022.

Bupati Eisti juga mengkampanyekan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. 
Pihaknya menekankan pentingnya program ini sebagai bentuk perlindungan diri dan keluarga, kepedulian terhadap sesama, serta kepatuhan terhadap peraturan pemerintah.

Kepala Puskesmas Wonosalam 1, dr. Munarto Ali Cabana, menyampaikan bahwa Sasaran Sub PIN Polio tahap pertama mencakup 5.661 anak dengan capaian sebesar 99,9% dan tahap kedua sebesar 70%. 

Kegiatan ini telah dilaksanakan di 11 desa yang melibatkan 57 posyandu, 26 SD/MI, 18 TK, dan 17 PAUD dengan total 29 tenaga kesehatan terlibat. 

Dr. Munarto juga menyampaikan bahwa tidak ada kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan penolakan dari orang tua terhadap vaksinasi ini.

Acara diakhiri dengan pemberian vaksin polio secara simbolis dan penyerahan kartu JKN kepada masyarakat miskin, sebagai wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Demak dalam meningkatkan kesehatan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya. (Kominfo/Apj/Ist).