Grebeg Besar Torehkan Sejarah Di Kabupaten Demak
Demak - Grebeg Besar 2022 sudah dilaksanakan dengan penuh kejutan dan kemeriahan. Sebuah torehan sejarah telah dituliskan.
Tidak hanya sekadar menggratiskan tiket masuk, tapi banyak sekali sejarah baru dan pertama kali di lakukan pada event Grebeg Besar tahun ini.
Perasaan yang telah tercampur menjadi satu di rasakan oleh Bupati Demak Eisti'anah. Bahagia, bersyukur karena telah sukses melaksanakan serangkaian acara Grebeg Besar di tahun 2022.
"Alhamdulillah dengan seizin dan Ridho Allah SWT pelaksanaan perayaan Grebeg besar dari mulai pisowanan sebagai awal pembuka kegiatan hingga puncak acara perayaan grebeg besar yaitu kirab prajurit patangpuluhan dan penjamasan pusaka peninggalan Kanjeng Sunan Kalijaga sudah berjalan dengan lancar tanpa ada halangan satu apapun." kata bupati Eisti'anah dalam Talk Show RSKW 104.8 FM, yang didampingi Plt Kadinas Pariwisata Endah Cahyarini, Senin (11/7/22).
Melihat antusias masyarakat yang luar biasa karena sudah 2 tahun momen tahunan Grebeg Besar ini tidak dapat diselenggarakan karena pandemi Covid-19. Bupati Demak merasa bangga dengan antusias masyarakat yang turut menyemarakkan kegiatan puncak Grebeg Besar tahun 2022.
"Tentunya saya pribadi mewakili Pemerintah Kabupaten Demak merasa senang dan bangga, karena masyarakat merasa senang dan terhibur. Apalagi ini tercatat menjadi iring-iringan terpanjang yang melibatkan sebanyak 137 bendi atau dokar yang mengiringi prajurit patangpuluhan dan 2 kereta kencana. Sehingga masuk dalam Museum Rekor Indonesia yang semula pemecah rekor MURI dengan 125 bendi" Ungkap Bupati.
"Suatu kepuasan dan kebanggaan tersendiri dapat memberikan hiburan serta pembelajaran untuk generasi muda tentang budaya kita yang harus kita lestarikan melalui kegiatan Grebeg Besar." Imbuhnya.
Disinggung kegiatan Tumpeng songo yang diselenggarakan pada malam takbiran Idul Adha, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Endah Cahyarini menyampaikan, bahwa tumpeng yang di buat ini memang asli berisi tumpeng, dan hasil bumi dari Kabupaten Demak yang memiliki makna tersendiri.
"Untuk makna dari tumpeng songo sendiri yakni Tumpeng sejumlah sembilan yang melambangkan jumlah wali yang telah membangun dan mendirikan masjid kebanggaan masyarakat Islam di Bintoro Demak dan menjadi ikon Demak Kota Wali." kata Endah.
Ditambahkan Endah untuk tumpeng sendiri merupakan suatu bentuk syukur kita pada Allah SWT atas rizki yang telah diberikan kepada kita semua. Semoga kecukupan pangan di Kabupaten Demak selalu tanpa kekurangan apapun, gemah ripah loh jinawi.
"Gunungan hasil bumi, juga ungkapan bentuk syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi kita yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Demak. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesuburan tanah dan tumbuhan terhindar dari hama sehingga dapat menghasilkan buah atau hasil yang berlimpah." Tambah Endah Cahyarini. (Kominfo/Apj-rd).