Demak - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak telah menyebabkan kerusakan signifikan di berbagai wilayah. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, banjir disebabkan oleh jebolnya tanggul di beberapa lokasi penting, termasuk di Dukuh Mangun Desa Rejosari, Sungai Cabean di Dukuh. Ngemplik Desa Sidorejo, dan Sungai Tuntang di Desa Pilangwetan, serta beberapa wilayah lainnya yang mengakibatkan genangan air setinggi 40-100 cm di permukiman warga dan persawahan.

"Dampak bencana ini sangat luas, mempengaruhi 8 kecamatan, 45 desa, dengan total 22.548 kepala keluarga atau sekitar 84.703 jiwa terdampak langsung. Selain itu, sekitar 2.965 hektar sawah rusak, 22.958 jiwa mengungsi, dan sekitar 64 sekolah terdampak," kata sekda Demak Akhmad Sugiharto saat di temui di Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Kabupaten Demak, tepatnya di samping Pendopo Satya Bhakti Praja. Kamis, (15/02/2024).

Pemerintah Kabupaten Demak telah mengambil langkah cepat dalam menanggapi bencana ini dengan membentuk Pos Komando Darurat Bencana Banjir. 

"Berbagai upaya dilakukan termasuk koordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pendataan dan dokumentasi, evakuasi korban, perbaikan tanggul yang jebol, serta mendirikan posko dan tempat pengungsian. Kunjungan dari Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kerjasama dengan berbagai BPBD di Jawa Tengah dan organisasi lain telah dilakukan untuk mendukung upaya pemulihan," jelas Sekda 

Pada kesempatan tersebut Sekda menjelaskan terkait kondisi terkini di wilayah Kabupaten Demak yang terdampak banjir menunjukkan pemulihan yang progresif.

"Untuk kondisi terkini air sudah mulai surut di Kecamatan Karanganyar, tanggul-tanggul yang jebol telah diperbaiki, dan sebagian besar korban banjir sudah bisa kembali ke rumah masing-masing. Pemutakhiran data terus dilakukan agar penanganan bencana dapat lebih terkoordinasi dan efektif," terang Sugiharto.

Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, mengungkapkan pentingnya kerjasama semua pihak dalam penanganan bencana ini, "Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, lembaga, dan masyarakat, dalam mempercepat proses pemulihan. Kebersamaan dan kolaborasi menjadi kunci utama dalam mengatasi dampak bencana yang telah terjadi." tutupnya.

Pemerintah Kabupaten Demak terus berupaya keras dalam proses pemulihan ini dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan serta mengikuti arahan dari petugas di lapangan. (Kominfo/Apj/Ist).