Demak- Akibat banjir yang melanda kabupaten Demak di wilayah kecamatan Karanganyar memaksa warga untuk mencari tempat aman di posko pengungsian. Mereka sudah satu minggu bertahan di pos pos pengungsian. Salah satunya yang ada di pos 1 dan 2 desa Undaan Lor. Yang jumlahnya lebih dari 1.000 jiwa menempati gedung SDN , rumah warga yang aman, mushola, balai pertemuan GP3A pengairan klambu kiri hingga mendirikan tenda di atas tanggul. 

Pantauan di lapangan pada malam hari situasinya tampak gelap karena aliran listrik diputus untuk keamanan. Sehingga untuk menerangi lokasi pengungsian warga menyalakan lampu uplik, lilin juga membakar kayu atau sampah. 

Pengungsi yang ada di ruang kelas SD Negeri 1 Undaan Lor banyak yang tidur di teras atau halaman. Mereka mengaku di dalam ruang pengap dan gerah akibat tidak ada aliran listrik. 

" Ya panas kalo di dalam karena tidak ada kipas angin, ditambah penerangan yang minim di ruangan. Kita membutuhkan aliran listrik atau jika ada ya genset" Kata Nurhadi, Rabu (14/2/24) malam. 

Sementara salah satu warga yang tidur di tenda diatas tanggul menyampaikan sangat repot jika ingin BAB karena tidak adanya toilet. 

" Kita repot untuk urusan BAB dan air bersih,kalo untuk logistik Insya Allah aman" Jelasnya. 

Kondisi kampung mereka yang berada di bawah tanggul, air terlihat sudah menurun dengan ketinggian 30-40 cm. Sebelumnya saat banjir melanda ketinggian bervariatif dari 150 cm hingga 200 cm yang menenggelamkan rumah beserta isinya. 

" Peralatan elektronik, sertifikat dan surat penting lainya masih dirumah, entah hancur atau tidak kurang tahu. Semoga saja nanti ada kebijakan untuk mengurus kembali sertifikat surat penting atau dokumen di permudah dari pemerintah" Kata Widoto

Ditambahkan, jika pagi hari kaum pria menyempatkan pulang ke rumah untuk mengecek keamanan rumahnya dan juga membersihkan rumah dan mencari perabotan yang bisa diselamatkan. 

(komf/Ry/apj/ist)