Demak – Suasana antrian yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Demak Kota kerap terjadi. Hal ini terjadi di karenakan banyaknya kendaraan roda dua atau roda empat yang mengatri untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Jum'at, (17/6/22) pagi. 

Seperti yang di ketahui bahwa kenaikan harga Pertamax yang terjadi ini mengakibatkan banyak konsumen Pertamax yang beralih membeli Pertalite.

Seperti yang di katakan oleh pengawas SPBU Demak Kota, Edi Kurniawan, menegaskan bahwa Pertalite itu tidak langka. 

“Kalau langka ini tidak ya, kita setiap hari ada, namun memang tergantung dengan pengiriman dari pertaminanya sana.” Kata Edi saat di temui tim pemberitaan Dinkominfo di Kantor SPBU Demak Kota.

“Jadi misal njenengan beli pagi itu juga ada. Misalkan siang, malam juga ada namun tergantung dengan stok yang ada.”

Antrian panjang terjadi akibat adanya peralihan konsumen dari Pertamax menjadi Pertalite. Karena harga Pertamax cenderung mahal.

“Antrian panjang ini terjadi karena peralihan konsumen Pertamax kemudian ke Pertalite. Karena kebanyakan orang khususnya kendaraan roda dua lebih memilih untuk memakai bensin Pertalite yang harganya cenderung tidak mengalami perubahan atau saat ini masih di harga Rp 7.650 per liter.” Jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa dalam pengiriman BBM dari pertamina itu tidak pasti. Sehingga tidak dapat di pastikan kapan Pertalite sampai ke SPBU.

“Kalau disini biasanya pagi mbak, namun melihat situasi juga, seperti pernah terjadi bahwa ada perbaikan jalan yang ada di Demak, sehingga ada keterlambatan pengiriman.” bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menyampaikan bahwa pembelian BBM yang menggunakan botol atau jeriken tidak di sarankan. 

“Untuk para pembeli yang menggunakan botol atau jeriken tidak diperbolehkan, sesuai dengan aturan dari Pertamina.” Pungkasnya. 

Dirinya berharap nantinya harga Pertamax bisa stabil kembali sehingga warga masyarakat khususnya di Kabupaten Demak, tidak kesulitan untuk membeli BBM Pertalite. (Kominfo/put-rd)