Tingkat Kemiskinan Di Demak Terus Menurun, Perlunya Kolaborasi Lintas Sektor Maupun Pelaku Usaha
Demak- Angka kemiskinan di Demak mengalami penurunan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. jika pada tahun 2023 angka kemiskinan Demak menyentuh di 1,41% dengan penduduk miskin ekstrim sebanyak 16.820 jiwa. Sementara pada Maret 2024 angka kemiskinan menjadi 11,89 % dari angka 12,01 % di tahun 2023.
Hal tersebut disampaikan Plt.Bupati Demak Ali Makhsun, saat membuka Rakor Tim Koordinasi Penangulangan Kemiskinan (TKPK) di Gedung Grhadika Binapraja, Jum'at (25/10/2024).
Dalam arahannya, Plt Bupati Demak Ali Makhsun menekankan pentingnya kolaborasi dari lintas sektor serta validasi data yang akurat, sehingga upaya percepatan kemiskinan dapat tercapai dengan maksimal.
“ Upaya percepatan penurunan kemiskinan ekstrim harus dilakukan secara beritegrasi melalui kolaborasi intervensi serta validasi data, agar tepat sasaran. Tingkatkan koordinasi lintas sektor untuk menyamakan persepsi yang terintegrasi agar pelaksanaan koordinasi berhasil dan berdayaguna ,” tutur Ali Makhsun.
Ali Makhsun juga menyampaikan, upaya strategis yang dapat di lakukan dalam penanggulangan kemiskinan ekstrim adalah dengan menggandeng pelaku usaha untuk berpartisipasi dengan program CSR (Corporate Social Renponsibility) untuk bantuan penanggulangan kemiskinan ekstrim.
“ Saya melihat bantuan dari CSR sangat bisa dirasakan,kalau bisa ditingkatkan agar upaya kita lebih cepat, semoga kontribusi CSR dapat banyak membantu upaya kita bersama menangulangi kemiskinan di Kabupaten Demak,” kata Ali Makhsun.
Sementara itu kepala Bappelitbangda, Masbahatun Niamah menyampaikan, meskipun Kondisi kemiskinan ekstrim di Kabupaten Demak terus mengalami penurunan dengan presentasi penduduk miskin pada Tahun 2020 4,61 % dan saat ini sudah di angka 1,41 %, hal itu masih menjadikan pekerjaan rumah bagi Demak, karena harapannya kemiskinan ekstrim dapat turun di angka 0,0 % di Tahun 2024.
“ Kita masih memiliki PR di 1,41%, angka tersebut di bawah pusat dan Provinsi Jawa Tengah. Dan Hal itulah yang menjadikan kita pada hari ini bertemu dan berkumpul untuk rapat terkait bagaimana penanggulangan kemiskinan baik kemiskinan secara ekstrim maupun kemiskinan secara luas,”jelas Misbahatun.
Misbahatun mengungkapkan, prioritas untuk Desa Lokus kemiskinan Tahun 2024 sebanyak 62 Desa dari 249 Desa/kelurahan yang ada di Demak. Dan lebih banyak di dominasi di kecamatan yang terdampak rob seperti Kecamatan Sayung, Karangtengah, Wedung dan Bonang.
“ Kemiskinan kita berada pada kantong-kantong rob, nah jika infrastruktur tidak ditangani itu kan tidak menyelesaikan masalah, disana masih ada PR terkait pendidikan, kesehatan normalisasi sungai, itu juga harus difikirkan mengenai penaggulangannya, tidak harus semua bisa secara langsung, tapi secara tidak langsungnya terkait sarpras pendukungnya harus bisa diselesaikan,” Pungkasnya. (Komf/nin)