Demak – Pada November mendatang, Pemerintah Kabupaten Demak akan menyelenggarakan Pilkada serentak, yaitu Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Bupati (Pilbup). Tanpa disadari pesta demokrasi identik dengan situasi yang rawan konflik. Untuk itu dibutuhkan pengertian, pemahaman, partisipasi serta kepedulian seluruh pihak agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar, aman, bersih dan bermartabat.

Hal tersebut disampaikan Bupati Demak Eisti’anah dihadapan para tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam acara Harmonisasi Hubungan Dengan Tokoh Agama Dan Tokoh Masyarakat Tingkat Kecamatan Karangawen, Senin (16/07/24) bertempat di Balai Desa Brambang.

”Tentunya kita minta tolong kepada para romo, kiai, para tokoh agama, para tokoh masyarakat, untuk sama-sama menjaga kondisi tersebut, memberikan pengertian yang baik pada masyarakat agar nanti saat pelaksanaan Pemilu-Kada (Pilkada) itu bisa berjalan aman, sukses, dan tentunya kondusif,”kata Eisti.

Dalam menjaga kondusifitas wilayah, banyak dihadapkan pada berbagai isu seperti konflik sosial, penyebaran berita hoaks, dan tindakan-tindakan yang dapat memecah belah persatuan. Oleh karena itu, komunikasi dan koordinasi yang baik antara ulama dan umaro sangat diperlukan.

Melalui forum ini Eisti berharap dapat merumuskan strategi-strategi yang efektif dalam menjaga kondusifitas wilayah serta dapat memperkuat ukhuwah islamiyah.

”Mari kita tingkatkan kerjasama, saling bertukar informasi, dan mencari solusi terbaik untuk setiap permasalahan yang ada. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan sejahtera bagi seluruh warga,” pungkasnya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Forkopimcam, 12 Kades serta tokoh masyarakat setempat yang terdiri dari Ketua IPHI Karangawen, Ketua Syuriah MWC NU, Ketua Fatayat NU, Ketua Muslimat NU, dan Ketua MUI. (kominfo/ist)