Kasus Covid-19 Meninggi, Ketersediaan Tabung Oksigen Mengkhawatirkan
Demak – Menipisnya jumlah tabung oksigen di Jateng khususnya di Demak, diakibatkan tingginya angka Bed Ocupancy Rate (BOR) dan proses pendistribusiannya. Hingga saat ini sejumlah instansi pemerintah pusat dan daerah tengah mengupayakan pengadaan tabung oksigen tersebut.
Hal itu disampaikan Sekda Demak, Singgih Setyono usai mengikuti rapat penanganan Covid-19 bersama Forkopimda, Senin (28/06/21) di Ruang Percepatan Covid-19 Command Center.
Sekda menyebutkan, saat ini Kabupaten Demak berada di zona merah penyebaran virus Covid-19, ketersediaan oksigen di sejumlah rumah sakit Demak cukup mengkhawatirkan lantaran kasus pandemi yang belum pasti penurunannya.
“Demak sampai saat ini masih tercukupi ketersediaan tabung oksigen, namun melihat perkembangan Covid-19 yang belum tahu penurunannya maka cukup mengkhawatirkan. Untuk Bor, yang ICU 98 persen, yang isolasi Covid-19 prosentase 67 persen”, ujarnya.
Sehubungan dengan rapat penanganan Covid-19, Sekda menjelaskan, bahwa saat ini Jateng sedang bermasalah. “Jadi saat Forkopimda rapat dengan Pak Gub hari ini, seluruh Jateng sedang bermasalah, beliau juga berjanji membantu secepatnya. Dari Kementrian Kesehatan juga akan membantu secepatnya. Tapi di masing-masing rumah sakit memang berbeda. Tapi di Kabupaten Demak sampai hari ini masih bisa teratasi”, terangnya.
“Di Jawa Tengah ini pabriknya hanya ada satu di Kendal, sedangkan yang empat ada di Jawa Barat, yang empat ada di Jawa Timur. Dari total kebutuhan sebenarnya, seluruh Indonesia tidak ada masalah, cuman distribusinya ini yang masalah. Makanya dari Kementerian Kesehatan, dari Pak Gub, dari Polda akan turut membantu bagaimana ini nanti bisa secepatnya terdistribusi di seluruh rumah sakit yang ada di Jawa Tengah,” pungkas Singgih.
Adapun data sebaran Covid-19 di Kabupaten Demak mengutip situs corona.demakkab.go.id terupdate petanggal 28 Juni 2021, positif sebanyak 287 kasuk, dalam pantauan sebanyak 3939 kasus. Sementara kasus konfirmasi sebanyak 436 kasus dengan rincian, di rawat di RS Demak 51 kasus, dirawat di luar RS Demak 180 kasus dan karantina 205 kasus. (kominfo/ist)