Kepala BKKBN RI Apresiasi Pemkab Demak Dalam Penanganan Stunting
Demak - Pemerintah Kabupaten Demak telah dan akan terus melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan Demak bermartabat, maju dan sejahtera.
Salah satu upaya nyata adalah dengan meningkatkan sumber daya yang berkualitas dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas dan aksebilitas pelayanan kesehatan serta percepatan pembangunan infrastruktur, dengan menekan kasus stunting. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan difokuskan di 6 kecamatan dan 22 desa di Kabupaten Demak yang menjadi lokus stunting.
Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Demak Eisti'anah pada kegiatan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Demak tahun 2023, bersama Kepala BKKBN Republik Indonesia, bertempat di Grhadika Bina Praja Kabupaten Demak, Rabu, (8/3/23).
"Alhamdulillahirobbil’alamin, berkat kerja keras, kerja cerdas, kerja tangkas, kerja ikhlas seluruh elemen masyarakat, di tahun 2022, angka prevalensi stunting Kabupaten Demak menjadi 16,2%. Turun sebanyak 9,3% dari tahun 2021 sebanyak 25,5%. Prestasi ini sekaligus menjadikan Kabupaten Demak menjadi Kabupaten/ Kota kedua di Jawa Tengah yang angka prevalensi nya turun paling banyak. Di tahun 2023 ini, kita targetkan angka prevalensi stunting Kabupaten Demak dibawah 10%," Terang Eisti.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Demak Eisti'anah juga memaparkan terkait percepatan penurunan stunting di Kabupaten Demak.
"Kami dari pemerintah Kabupaten Demak berkomitmen bersama untuk penurunan stunting, kemudian meningkatkan kualitas layanan yang sudah mencapai target, mengarahkan kegiatan yang belum pada lokus prioritas agar diarahkan sesuai lokus prioritas, kemudian Kader Pembangunan Manusia (KPM) harus punya peran aktif dan bersinergi dengan program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Demak, serta sinergitas program dan kegiatan lintas OPD," papar Eisti.
Sementara Kepala BKKBN Republik Indonesia Hasto Wardoyo dalam kesempatan tersebut mengapresiasi atas capaian Kabupaten Demak yang telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting.
"Angka penurunan stunting di Kabupaten Demak sudah mengalami penurunan, ini luar biasa. Penurunan angka stunting ini juga diikuti dengan penurunan angka kematian. Prevalensi Demak ini sudah bagus karena sudah mencapai 16 %, untuk di Jawa Tengah sendiri 20 %," kata Hasto Wardoyo.
"Harapannya kedepan di tahun 2024 Prevalensi Stunting di Demak bisa lebih menurun lagi, dari tahun 2022 yang 16 %. Di tahun 2023 semoga bisa menurun menjadi 14 % dan kedepan untuk tahun - tahun berikutnya bisa lebih menurun sampai 10 %, saya harap Demak bisa menjadi contoh untuk Kabupaten - Kabupaten lainnya. " harapnya.
Hasto Wardoyo berpesan agar sinergitas program dan kegiatan lintas Perangkat Daerah terus dilakukan untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Demak.
Dalam paparan nya Hasto juga menjelaskan terkait Visi 2045 IndonesiaIndonesia dengan GENERASI EMAS. Yang dimana SDM unggul, berbudaya, menguasai IPTEK. Ekonomi yang maju dan berkelanjutan, pembangunan yang merata dan inklusif, serta negara yang demokratis, kuat dan bersih.
"Target dari Presiden Kita Bapak Joko Widodo di tahun 2030 yakni Sustainable Development Goals (SDGs), Generasi Emas berdaulat maju, adil dan makmur. SDM unggul Indonesia maju. Sehingga kita di rentang tahun 2020-2045 sebanyak 70% penduduk Indonesia dalam usia produktif. Kemudian menghilangkan kelaparan dan menurunkan resiko kekurangan gizi. Kemudian mengurangi rasio angka kematian ibu, menurunkan Angka kematian neonatal, Serta akses kespo yang universal.
Hadir pada kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto, Ketua TP.PKK Kabupaten Demak, Plt. Asisten Pemerintah dan Kesra Sekda Kabupaten Demak, Direktur RSUD Sunan Kalijaga Demak, Direktur RSUD Sultan Fatah Demak, Kepala Perangkat Daerah Terkait, Camat se- Kabupaten Demak dan atau yang mewakili serta tamu undangan. (Kominfo/Apj-Rd).