Demak - Di Kabupaten Demak masih ditemukan adanya masyarakat yang masih buang air besar di sembarang tempat. Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian dan menjadi prioritas dalam penanganannya. Berlatar belakang masalah tersebut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Demak mendeklarasikan Open Defecation Free (ODF) dan perilaku hidup bersih dan sehat dengan adanya program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sesuai amanat Permenkes Nomor 3 tahun 2014.

Kepala Dinkes, Guvrin Heru Putranto menyampaikan, setiap individu diharapkan memiliki akses terhadap sarana sanitasi dasar untuk mewujudkan komunitas bebas buang air besar di sembarang tempat.

Ia mengungkapkan, salah satu pilar STBM adalah buang air besar di jamban dan pembuangan tinja yang memenuhi syarat kesehatan, untuk menghindari munculnya penyakit berbasis lingkungan seperti diare, typus, muntaber, disentri dan cacingan.

“Bilamana penyakit-penyakit tersebut berulang kali dialami oleh masyarakat terlebih lagi pada bayi dan balita hal ini akan memicu munculnya stunting  di masyarakat dan generasi muda,”kata Guvrin, Kamis (11/11/21).

Untuk mencapai Kabupaten Sehat, salah satu persyaratannya yaitu Kabupaten ODF. Untuk itu, lanjutnya, diperlukan komitmen dan kebijakan yang tepat dari tingkat Kepala Daerah beserta jajaran OPD dan juga peran serta masyarakat untuk merubah perilaku  atau kebiasaan masyarakat, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ekonomi pendidikan dan kebudayaan.

Guvrin menambahkan,   dengan adanya deklarasi ODF ini , maka jumlah desa atau kelurahan sudah mencapai jumlah 198 dari 249 desa atau kelurahan yang ada.

“Dari 14 Kecamatan di Kabupaten Demak sudah terdeklarasi ODF di 10 kecamatan ,  jumlah desa atau kelurahan ODF mencapai 198 dari 249 desa atau kelurahan yang ada, dengan capaian 79,52 %. Dan masih 4 kecamatan yang belum ODF yaitu Kecamatan Sayung, Bonang, Wedung dan Mijen,” Ungkapnya (kominfo/ist)