DEMAK – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti betina. Penyakit demam berdarah ini di sebabkan oleh virus sehingga Ketika sudah pernah sakit DBD nantinya akan dapat terkena lagi.

Hal tersebut di katakan oleh Tri Handayani Kasie P2 Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Demak di studio RSKW 104.8 FM. Senin, (20/12/21).

Dalam kesempatan tersebut dirinya menyampaikan supaya masyarakat dapat mencegah penyakit DBD ini. Demam berdarah dapat di cegah dengan 3M yaitu menguras, menutup penampungan air, memanfaatkan barang-barang bekas.

“Ini merupakan kebiasaan kita, jangan sampai kita itu memelihara jentik nyamuk. Maka dari itu cegah agar jentik nyamuk tidak berkembang dengan menerapkan 3M.” katanya. 

Adapun ciri-ciri gejala DBD yaitu, demam tinggi.
“Khasnya demam tinggi tanpa gejala yang lain, kemudian yang lainya seperti lemah, pusing, sakit kepala, lama-lama terjadi pendarahan, sama sih seperti Covid  cuman untuk DBD ini tidak segencar Covid untuk penelitiannya, sehingga masih kalsik seperti itu.” Ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa DBD satu satunya cara untuk mengetahui diagnosa nya yaitu harus ke rumah sakit kemudian di ambil darahnya dan serial (minimal 3 kali). 

Dirinya juga menceritakan terkait siklus berkembangnya penyakit DBD ini.
“Penularan utama itu di bawa oleh nyamuk aedes aegypti. Kelihatan putih hitam belang-belang dan ukuran kecil standar. Dan nyamuknya muncul ada pada jam-jam tertentu, sekitar di pagi jam sembilan dan sore sekitar jam lima sampai dengan menjelang magrib untuk cari mangsa. Jadi nyamuk yang betina itu yang menggigit kita karena dia membutuhkan darah untuk mematangkan telurnya.” Jelasnya.

Tri menghimbau supaya jangan lupa dengan 3M nya, “Yang selama ini sudah  terlena karena Covid ini, maka kami ingatkan lagi. Untuk Demak ini sudah ada lima puluh delapan kasus selama satu tahun ini. Mari kita aktifkan kembali 3M, menutup tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air dan juga memanfaatkan barang bekas, kalau ada barang-barang bekas yang tidak terpakai dan tidak bisa di manfaatkan, segera di musnahkan saja. Ini perlu kerja sama bersama seluruh masyarakat.” (Kominfo/Put)