Rakor Tindak Lanjut Perkembangan Covid-19 di Jawa Tengah Minggu ke 32
DEMAK - Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar acara Rakor Perkembangan Covid-19 minggu ke 32 dan membahas penanganan COVID-19. Acara dilaksanakan dengan daring melalui zoom meeting. Dipimpin gubernur jawa tengah Ganjar Pranowo pimpinan daerah se jawa tengah, Dinas kesehatan dan PMI.
Sedangkan Wakil bupati Demak Ali Makhsun, Sekda Singgih Setyono beserta forkopimda memgikuti daring dari ruang command center, Senin, (16/8/21)
Gubernur jawa tengah Ganjar Pranowo pada kesempatan tersebut memberikan waktu untuk kepala daerah diwilayah untuk melaporkan keluhan atau kendala yang terjadi pada kab/kota masing-masing.
Setiap daerah kendala dan persoalan yang dihadapi berbeda meliputi kendala dengan adanya stok vaksin yang masih kurang, keadaan ekonomi dan pedagang dari UMKM balum stabil, adanya keluhan dari pekerja seni dan angka kematian masih tinggi.
Dalam menyikapi hal tersebut Gubernur Jawa Tengah berharap, agar setiap pimpinan daerah turut membantu dalam data seperti berapa jumlah anak yatim yang kehilangan orang tua di saat pandemi ini, dan berapa jumlah UMKM yang ada.
“ Untuk bapak-ibu saya harap agar dapat ikut membantu membuat data ada berapa anak yatim yang kehilangan ayah di pandemi ini, serta ada berapa umkm yang ada, berapa jumlah dari perusahaan yang bangkrut, dan apakah ada faktor bunuh diri. Beberapa kabupaten kota sudah menyiapkan ancang-ancang untuk mengelola pariwisata, perdagangan agar bisa jalan lagi, toko-toko biar bisa buka lagi" Jalas Gubernur.
Gubernur juga mengucapkan terimakasih untuk bantuan dari ASN dan TNI/Polri yang peduli dengan kondisi pandemi.
Untuk bantuan para pekerja seni maka nanti dapat dilakukan uji coba serta dapat dibantu dari bantuan lainya seperti baznas, CSR, dan iuran pribadi.
“ Kabupaten kota untuk membantu langsung para seniman yang belum bisa tampil, kalau mau uji coba nanti dapat di ijinkan, dipikirkan untuk sistemnya bagaimana dan sesuai prokes atau tidak, dibantu lewat baznas, CSR atau iuran mereka yang mau menyumbang, bisa dari kawan-kawan asn dapat membantu dari gajinya”.tambah Gubernur
" Terkait vaksinasi saya minta agar pasrahkan saja ke gubernur agar dapat dikelola lebih maksimal, karena masalah di pusat tidak beres-beres, karena semangat di kabupaten kota luar biasa, kecuali alokasi untuk TNI/Polri.
Sekarang kita bekerjasama kepada BPJS dan sudah uji coba di kota semarang. Teryata di BPJS ada data siapa saja yang komorbid. Tidak selalu usia tua yang terkena komorbid. Agar yang terkena di vaksinasi lebih dulu. Saya minta agar di kabupaten / kota dapat membuat data siapa saja yang komorbid, kemudian untuk antar dinkes dan BPJS bisa berkoordinasi, agar di suntik lebih dulu bagi penderita komorbid” Pungkasnya (Kominfo/Put)