Demak - Santri Madrasah Diniyah (Madin) dari 26 lembaga di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) se-Kecamatan Wedung tumplek blek di Madrasah Diniyah Mabdaul Huda Desa Kedungkarang, Minggu (24/8/2025). Mereka mengikuti ajang Pekan Madaris NU yang tidak hanya menjadi arena kompetisi akademik dan seni Islam, tetapi juga wadah silaturahmi, penguatan moral, serta eksistensi Madin di tengah masyarakat.

Pekan Madaris NU Wedung menjadi momentum penting untuk memperkuat pendidikan keagamaan sekaligus menyiapkan generasi santri yang berilmu, berakhlak, dan siap bersaing di berbagai tingkatan.

Ketua RMI sekaligus Korcam Madin NU Wedung, K. Ahmad Nafid Haidar, menjelaskan Pekan Madaris kali ini menampilkan beragam cabang lomba, di antaranya Cerdas Cermat NU, Puitisasi Santri, Cipta Mars Madin NU, Imla dan Pegon, Tahfidz Surat Yasin, Taqdimul Qisshos, Musabaqah Tilawatil Kutub, Hafalan Amsilah, Musabaqah Tilawatil Qur’an, hingga Rebana.

“Ajang ini kami gelar untuk menyambut Hari Santri pada 22 Oktober mendatang. Para juara satu di tingkat kecamatan akan maju ke lomba Madaris NU tingkat kabupaten pada bulan September, dan selanjutnya berhak mengikuti Pekan Madaris tingkat provinsi di Jepara, 11-12 Oktober 2025,” jelas Haidar.

Haidar menekankan pentingnya kompetisi yang sehat serta peran dewan juri yang profesional agar melahirkan santri berprestasi dan berkualitas. Ia juga mengapresiasi dedikasi para guru Madin yang telah membimbing siswanya hingga siap mengikuti lomba.

Sementara itu, Pengurus MWC NU Wedung, H. Muanam Zuhri, memberikan apresiasi tinggi kepada panitia penyelenggara. Menurutnya, Pekan Madaris memiliki nilai positif karena membekali santri dengan ilmu agama secara lebih mendalam yang tidak didapatkan di sekolah formal.

“Kami berharap Wedung mampu menorehkan prestasi terbaik di tingkat kabupaten bahkan provinsi. Kalau bisa meraih juara umum sehingga santri Madin Wedung semakin dikenal luas,” tegasnya. (Red-kmf/apj).