Sumur Artesis, Solusi Menghadapi Kekeringan Sumber Air Bersih
Demak – Fenomena El Nino yang terjadi beberapa bulan terakhir ini menyebabkan kekeringan di Indonesia khususnya di Kabupaten Demak. Dampak kekeringan dari El Nino pun perlu diantisipasi seperti, kekeringan sumber daya air bersih, berpotensi gagal panen dan meningkatnya risiko kebakaran Hutan.
“Sebenarnya untuk kekeringan ini dapat diprediksi jauh-jauh hari. Karena tanpa El Nino setiap bulan Juli, Agustus dan September itu masuk kemarau sehingga harus diantisipasi sebelumnya,”kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Agus Nugroho LP saat di temui di Studio Radio Suara Kota Wali (RSKW) 104.8 FM, Senin (04/09/23).
Dalam mengantisipasi kekuarangan air bersih ini, Agus berharap seperti PUDAM dan Pamsimas di Desa tidak hanya mengandalkan air baku sungai namun juga mengandalkan sumber air lain seperti sumur artesis.
“Agar sumber air baku sumur artesis memiliki kemampuan yang maksimal harus didampingi dengan sumur resapan. Namun saya menghimbau untuk zona merah seperti di Demak Kota, Sayung, Karangawen dan Mranggren tidak boleh dilakukan pengeboran sumur artetis,”ungkapnya.
Lanjutnya, Ia menjelaskan, dalam menghadapi bencana kekeringan ‘Pra Bencana’ hal-hal yang perlu diperhatikan yakni, masyarakat harus memanfaatkan sumber air yang ada secara efektif dan efisien, menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan kita, membuat dan memperbanyak resapan air dengan tidak menutup semua permukaan dengan plester semen atau ubin keramik.
Kemudian, memprioritaskan pemanfaatan sumber air yang tersedia untuk keperluan air baku untuk air bersih, memberikan perlindungan sumber-sumber air bersih yang tersedia, dan melakukan panen dan konservasi air, serta membuat waduk (embung) disesuaikkan dengan keadaan lingkungan. (kominfo/ist/apj)