Turunkan Unmetneed, Dinpermades P2KB Gelar Bakti Sosial KB MKJP
Demak – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-518 Kabupaten Demak dan untuk menurunkan Unmetneed serta Drop out, Dinpermades P2KB gelar bakti sosial pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dari tanggal 9 maret 2021 sampai dengan 29 maret 2021.
Unmetneed merupakan kelompok yang belum terpenuhi kebutuhan kontrasepsinya, mencakup kalangan pria dan wanita pada usia subur yang telah menikah atau hidup bersama, dan kategori aktif secara sexual tanpa menggunakan metode kontrasepsi. Baik yang tidak ingin memiliki anak lagi maupun yang menunda kelahirannya.
Kabid KBK dan KK Dinpermades P2KB Kabupaten Demak Maftukhah Kurniawati menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan di 14 Kecamatan. “Pelaksanaan KB MKJP dilaksanakan di 14 Kecamatan yang tersebar di 21 fasilitas kesehatan (faskes)”.
Sebanyak 406 akseptor mengikuti program ini yang terdiri dari pengguna implant dan IUD. “Pelayanan KB tersebut untuk semua jenis KB MKJP dan KB suntik. Dari penggunan implant sendiri terdiri dari 128 pengguna baru, 168 bongkar pasang dan 65 ganti cara. Sedangkan untuk IUD terdiri dari 24 pengguna baru, 8 bongkar pasang dan 13 ganti cara”, kata Maftukhah, Selasa (30/3/21).
Dengan pelayanan KB MKJP tersebut, diharapkan tingkat kelahiran dapat terkontrol secara baik. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, bukan menjadi faktor penyebab melonjaknya angka kehamilan. “Mengingat minimnya aktivitas masyarakat di luar rumah karena pembatasan aktivitas masyarakat di masa pandemi, saya harapakan dengan program ini dapat menekan angka kelahiran baru”, ujarnya.
Terpisah, Bidan Wahyu Pemilik Klinik PMB Wahyu Desa Bakalrejo Kecamatan Guntur menyampaikan, warga sangat berantusias dengan program ini. Hal itu dibuktikan dari membludaknya jumlah akseptor dari target awal hanya 20 menjadi 31 akseptor.
“Meskipun target awal data yang diberikan Dinpermades P2KB hanya 20, namun saat ada kelebihan peserta seperti saat ini tetap kami layani, selama kami masih mampu melayani dan persediaan alat kontrasepsi masih ada”,pungkasnya.(kominfo/ist/rd)