DEMAK- STUDI KUALITAS Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) merupakan salah satu riset kesehatan Nasional dari Puslitbang. Sebagai upaya menciptakan kesehatan masyarakat badan litbangkes bekerjasama dengan direktorat Kesehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Penelitian air minum sebagai baseline data kualitas air minum di tingkat rumah tangga

Adapun Tujuan dari adanya SKAMRT adalah Dapat Mengetahui tingkat resiko pencemaran lingkungan terhadap sarana air minum dan Mengetahui keterjangkauan dan ketersediaan sarana air minum, mengukur kualitas air minum tingkat rumah tangga, kimia dan mikrobiologis. Selain itu mengukur Proporsi rumah tangga menurut perilaku pengelolaan Air Minum skala rumah tangga dan Mengukur proporsi rumah tangga yang memiliki akses air minum aman.

Hasil Uji Kualitas Air Minum yang mempunyai nilai Nitrat Sebanyak 97% , Nitrit 85% , Kromium 66% , pH 93% , TDS 88%  , E Coli 81% dan Bakteri Koliform sebesar 31% dinyatakan memenuhi Syarat. Kemudian untuk air bersih memenuhi syarat jika nilai  Nitrat Sebanyak 38% , Nitrit 65% , Kromium 49% , pH 93% , TDS 100%  , E Coli 59% dan Bakteri Koliform sebesar 75%. Pungkasnya. 

Hal Tersebut disampaikan Priyanto dari Sanitarian Puskesmas Kebon Agung dan Fika Hariyanti dari Sanitarian Puskesmas Guntur II. Dalam acara Bincang Sore di studio RSKW FM 104.8 FM. Dialog interaktif yamg dikemas dalam tema“ Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga” di pandu oleh Host RSKW 104.8 FM Ulfa Persik.

"Dalam proses pengumpulan data kami tetap melaksanakan Prokes, Meliputi Cek kesehatan sebelum ke lapangan, Mempersiapkan masker cadangan, Menggunakan hand sanitizer, Menyiapkan Tissue kering dan tisu basah dan juga alat tulis pribadi, Kemudian  Meminta responden menggunakan masker selama wawancara dan menjaga jarak".Kata Fika Hariyanti

Setelah selesai kegiatan pengumpulan data kemudian menyemprotkan cairan desinfektan ke barang-barang yang dibawa. Pungkasnya.

Proses Pelaksanaan pemeriksaan mulai dari Meminta ijin kepada Puskesmas dan Kantor Desa tempat Blok yang akan di sampel , kemudian Petugas mendatangi rumah tangga (sampel) , Kemudian Mengukur titik koordinat menggunakan GPS Waypoints , wawancara terkait sarana air minum yang digunakan , Melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan SAM untuk mengetahui tingkat pencemarannya. Kemudian melakukan pengambilan sampel air bersih dari sarana yang digunakan dan air minum dengan gelas yang digunakan sehari-hari untuk minum.” Jelas Priyanto. ( kominfo/ rd / put)