Demak – Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) saat masih pandemi peruntukannya lebih banyak di porsi untuk kesehatan. Namun setelah endemi porsinya lebih banyak untuk kesejahteraan masyarakat yakni 50 persen. 

Hal ini disampaikan, Kepala Seksi Penyuluhan Dan Layanan Informasi Bea Cukai Semarang Nurhaeni Hidayat saat menjadi narasumber talkshow bertemakan ‘Manfaat DBHCHT Dan Peruntukannya Bagi Masyarakat’, Selasa (27/06/23) bertempat di Studio Radio Suara kota Wali (RSKW) 104.8 FM.

“Kesejahteraan sosial sangat diperhatikan agar perekonomian rakyat dapat bergeliat kembali setalah pandemi Covid-19,”kata Nurhaeni.

Nurhaeni mengatakan, presentasi alokasi DBHCHT tahun 2023 yakni kesehatan 40 persen, hukum 10 persen dan kesejahteraan masyarakat 50 persen.

“Kesejahteraan masyarakat di alokasikan 50 persen dengan rincian 20 persen untuk peningkatan kualitas bahan baku, peningkatan keterampilan kerja, dan pembinaan industri. Sedangkan 30 persen untuk pemberian bantuan,”terangnya.

sementara ciri-ciri rokok ilegal meliputi rokok polos atau tanpa dilekati pita cukai, rokok dengan pita cukai palsu, rokok dengan pita cukai bekas pakai dan rokok dengan pita cukai berbeda.

Lanjutnya, Nurhaeni berharap peran aktif masyarakat bisa nyata, baik tidak mengkonsumsi rokok ilegal, dan melaporkan jika ada yang dicurigai menjual, mengkonsumsi atau membuat rokok ilegal.

“Harapan kami masyarakat bisa peduli dengan lingkungannya. Jika ada rokok ilegal akan membuat lingkungan tidak bagus,”pungkasnya. (kominfo/ist)