Delman Masih Jadi Pilihan Wisata Keluarga di Kabupaten Demak
Demak - Di tengah maraknya transportasi modern, delman masih menjadi daya tarik tersendiri bagi warga maupun pengunjung di Kabupaten Demak. Salah satunya adalah delman milik Kholiq, kusir yang sudah bertahun-tahun setia melayani masyarakat dengan kereta kuda tradisionalnya.
Delman milik Kholiq beroperasi setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu pagi. Khusus di hari Minggu, layanan delman ini bisa beroperasi hingga malam hari.
“Pelanggan ini biasanya ramai anak-anak, tidak jarang juga keluarga yang membawa anak cucunya turut naik delman keliling Demak," kata Kholiq. Saat di temui di Alun-alun Demak. Minggu, (7/9/2025).
Untuk tarif, delman dipatok mulai Rp35 ribu dengan rute seputar Alun-alun Demak. Jika malam hari, tarifnya Rp40 ribu. Menariknya, rute bisa menyesuaikan permintaan penumpang. Bagi yang ingin menikmati perjalanan lebih jauh di luar kawasan Alun-alun, tarifnya berkisar Rp50 ribu.
"Jadi memang kalau tarif ini bervariasi mbak menyesuaikan pelanggan, semisal mau lebih jauh keluar di Demak Kota juga bisa nanti harganya berbeda lagi. Menyesuaikan rute dan jarak tempuhnya. Kalau malam hari ini nanti harganya Rp.40 ribu karna kalau malam hari nanti kan lampunya nyala semua mbak jadi kelihatan menarik," tambahnya.
Sementara Kurnia salah satu pelanggan yang datang menikmati delman bersama anak cucunya menyampaikan bahwa ia senang menikmati liburan di hari Minggu bersama keluarga keliling Demak.
"Ini hiburan untuk cucu saya, Alhamdulillah cucu saya senang naik delman. Kadang juga sampai tertidur," ungkapnya.
Keberadaan delman di jantung kota Demak tidak hanya menjadi sarana transportasi, tetapi juga hiburan bernuansa nostalgia yang mampu menarik perhatian masyarakat. Dengan tetap menjaga tradisi ini, delman menjadi alternatif rekreasi murah meriah yang sekaligus memperkaya identitas budaya daerah.
Delman tersebut dapat di jumpai di tempat mangkalnya di seputar alun alun Demak tepatnya di depan Kantor Kejaksaan Negeri Demak. Mereka juga melayani para wisatawan ataupun peziarah yang ingin menikmati angkutan tradisional tersebut. (Red-kmf/apj)