Demak - Bupati Demak Eisti'anah bersama Unsur Forkopimda Dan para ulama NU Demak melakukan Rukyah Hilal untuk menentukan Satu Syawal 1444 H di pantai Istana Tambak Bulusan Kecamatan Karang Tengah, Kamis (20/4/23) petang. Turut mendampingi Sekda Demak Ahmad Sugiharto, kementrian Agama Kabupaten Demak, Bagian Kesra dan pengurus NU kecamatan Karang tengah. 

Pada kesempatan tersebut KH. Ahmad Musyaffa' saat memberikan keterangan menyampaikan pada sore ini ( Kamis, 20/4/23) 
posisi hilal saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 0° 45' (0 derajat 45 menit) sampai 2° 21,6' (2 derajat 21,6 menit) dengan sudut elongasi antara 1° 28,2' (1 derajat 28,2 menit) sampai dengan 3° 5,4' (3 derajat 5,4 menit) sehingga dimungkinkan 1 Syawal jatuh pada Hari Sabtu( 22/4/23).

Sementara bupati Demak Eisti'anah dalam sambutannya mengatakan penentuan syawal di Indonesia menggunakan dua metode yaitu Hisab dan Rukyat. Dengan adanya metode dan kriteria  variatif ini tidak mengherankan jika terjadi perbedaan dalam penentuan satu syawal. 
Dan bupati berharap agar semua pihak menjadikan perbedaan ini sebagai sebuah keindahan toleransi dengan mengedepankan sikap saling menghargai. 

Selanjutnya se usai sholat maghrib Bupati Eisti'anah bersama Unsur Forkopimda memantau posko mudik yang berada di pintu tol Sayung, Exit Tol kadilangu dan pos pelayanan yang ada di alun alun Demak. 

Pantauan arus mudik idul fitri 1444 H pada malam hari ini si exit tol Demak Kadilangu terpantau lancar. Tidak nampak penumpukan kendaraan di unung tol tersebut. Meskipun demikian terlihat beberapa mobil pribadi ber plat nomor polisi luar kota melintas. Kendaraan mereka terlihat juga membawa barang barang keperluan mudik yang di ikat dan ditutup terpal plastik di atas mobil. 

Kelancaran arus lalu lintas ini juga dikarenakan adanya truk yang tidak  beroperasi atau melintas di jalan. Yang telah diberlakukan mulai tanggal 18 April, kecuali truk truk pengangkut logistik atau kebutuhan pokok masyarakat. ( kominfo/ rd)