Demak - Pemkab Demak melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Kabupaten Demak menggelar  sosialisasi dan pembentukan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kabupaten Demak, bertempat di Ballroom Wakil Bupati Demak, Kamis, (15/6/23). 

Kegiatan tersebut dibuka Bupati Demak Eisti'anah, turut hadir Pj Sekda Demak Umar Surya Sukmana, Kepala Dinsos P2PA Eko Pringgolaksito, Plt Kabid P2PA Maftukhah Kurniawati, Sub Koordinator KHA Siti Lestariyanti serta narasumber dari Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata (YKKS) Semarang Paulus Mujiran.Yang di ikuti peserta dari Perusahaan Swasta, BUMN, BUMD, Rumah Sakit Swasta dan instansi terkait berjumlah 45 orang. 

Bupati Demak Eisti'anah pada kesempatan tersebut menyampaikan pembentukan APSAI merupakan salah satu langkah penting dalam membangun kemitraan antara pemerintah dan perusahaan dalam memberikan perlindungan dan pengembangan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. 

"Saya berharap dengan adanya APSAI, dapat tercipta lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung bagi anak-anak," Kata Eisti.

"Saya sangat mengapresiasi dengan adanya pembentukan APSAI. APSAI merupakan lembaga independen yang dapat menentukan kriteria kelayakan sebuah perusahaan terhadap pemenuhan hak anak dan mengukur kelayakan sebuah perusahaan yang layak bagi anak," terangnya. 

"Dukungan dan partisipasi aktif panjenengan akan menjadi landasan yang kuat dalam menjalankan misi untuk melindungi, memajukan, dan memberdayakan anak-anak Indonesia," tambah Eisti. 

Sementara Paulus Mujiran sebagai narasumber pada acara tersebut menyampaikan, APSAI merupakan suatu forum dunia usaha di Kabupaten/Kota bahwa dunia usaha peduli pada perempuan dan perlindungan anak. 

"Jadi APSAI dibentuk untuk bisa memastikan sinergi dunia usaha dengan program pemerintah dalam mewujudkan Kota atau Kabupaten layak anak," Kata Paulus. 

Selain itu APSAI bisa berkontribusi dalam program menekan stunting di Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Demak.

"Dengan adanya pembentukan APSAI ini harapanya bisa juga berkontribusi dengan hal yang berkaitan dengan stunting, karena kita tahu di Jateng 24 persen dan target di tahun 2024 menjadi 10 persen,” terangnya. (Kominfo/Apj).