Demak – Pemerintah Kabupaten Demak melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Demak menggelar Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Otomasi, Selasa (14/11/23) bertempat di Aula Dinperpusar. Acara yang dibuka Wakil Bupati Ali Makhsun diikuti 40 peserta yang terdiri dari Pustakawan dan Tenaga Pengelola Perpustakaan tingkat SD, SMP/MTS se Kabupaten Demak, serta menghadirkan 2 narasumber dari Dinas Arpus Prov Jateng yakni Muslih Abdurrohman serta Fuad Sirojudin.

Dalam sambutannya, Wabup Ali berharap setelah pelaksanaan bimtek ini, setiap perpustakaan sekolah dapat mulai menerapkan otomasi perpustakaan menuju perpustakaan digital.

“Semoga dengan perpustakaan digital dapat menjadi solusi untuk meningkatkan minat baca para generasi milenial sehingga literasi Kabupaten Demak dapat ditingkatkan,”kata Ali.

Menurutnya, setiap sekolah dapat mengimplementasikan gerakan literasi dengan enam komponen dasar yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial dan literasi kewargaan sebagai promosi sekolah.

“Dengan adanya otomasi perpustakaan berbasis web, harapannya pelayanan perpustakaan bisa menjadi lebih cepat dan akurat, terutama dalam melaksanakan kegiatan rutinitas perpustakaan mulai dari pengolahan bahan pustaka, manajemen keanggotaan, sirkulasi, inventaris koleksi, statistik pengunjung dan kegiatan operasional perpustakaan lainnya,”terangnya.

Sementara, Kadinperpusar Agung Hidayanto mengatakan, kegiatan ini akan dilaksanakan secara bertahap. “karena beberapa bulan lalu juga sudah dilaksanakan acara serupa, jadi ini pemerataan diikuti Pustakawan dan Tenaga Pengelola Perpustakaan se Kabupaten Demak.”

Lanjutnya, adapun tujuan kegiatan tersebut yakni, agar para pengelola perpustakaan bisa menguasai teknologi informasi dalam pengelolaan perpustakaan. Serta agar pengelolaan perpustakaan bisa mengarah pada standar pengelolaan perpustakaan nasional

“Selain itu bagaimana nanti akan diberikan gambaran oleh narasumber terkait peningkatan kualitas layanan, agar perpustakaaan rame, jadi harus banyak inovasi,”pungkasnya. (kominfo/ist)